Ditahan Rusia, Alexei Navalny Minta Masyarakat Gelar Aksi Protes

Selasa, 19 Januari 2021 13:00 WIB

Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny bersama dengan istrinya Yulia Navalnaya, bersiap-siap turun dari pesawat setelah tiba di bandara Sheremetyevo, Moskow, Rusia, 17 Januari 2021. REUTERS/Polina Ivanova

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus oposisi Rusia Alexei Navalny pada Senin, 18 Januari 2021 mendesak masyarakat Rusia agar melakukan aksi protes. Seruan itu disampaikan setelah seorang hakim memutus untuk menahannya dalam penahanan pra-persidangan selama 30 hari ke depan.

PBB dan negara-negara Barat telah mengatakan kepada Moskow agar melepaskan Navalny. Beberapa negara telah menyerukan agar dijatuhkan sanksi baru kepada Moskow.

Baca juga: Rusia Minta Negara-negara Barat Jangan Ikut Campur Urusan Alexei Navalny

Advertising
Advertising

Navalny ditahan atas tuduhan melanggar aturan penangguhan hukuman. Penahanan itu tersangkut kasusnya pada 2014 silam, di aman Navalny dituduh melakukan penggelapan. Navalny menyebut tuduhan itu dibuat-buat

Navalny pulang kampung ke Rusia untuk pertama kalinya sejak diracun oleh sebuah racun saraf pada akhir musim panas lalu. Ini bisa menjadi awal bagi Navalny untuk menjalani penjara selama bertahun-tahun.

“Jangan takut, turunlah ke jalan. Jangan memprotes untuk saya, tapi proteslah untuk Anda sendiri dan masa depan Anda,” kata Navalny, dalam sebuah unggahan video di Twitter.

Rencananya, para pendukung Navalny akan melakukan aksi turun ke jalan pada Sabtu, 23 Januari 2021. Sebuah izin unjuk rasa untuk sekitar 10 ribu orang pada akhir bulan ini sudah dilayangkan ke otoritas-otoritas Moskow.

Lembaga OVD-Info mengatakan lebih dari 70 pendukung Navalny dan wartawan yang sudah ditahan pada Senin, 18 Januari 2021. Navalny, 44 tahun, menyebut perlakuan yang diterimanya adalah ilegal. Dia pun menuding Presiden Vladimir Putin telah melemparkan kode kriminal karena dia waswas.

Kremlin tidak merespon ucapan Navalny tersebut. Namun sebelumnya Moskow mengatakan Navalny harus menghadapi keadilan (persidangan) jika dia telah melakukan kesalahan.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-russia-politics-navalny/kremlin-foe-navalny-held-in-pre-trial-detention-moscow-tells-west-to-butt-out-idUSKBN29N0PE?il=0

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

12 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

2 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

3 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

3 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

4 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya