Pemerintahan Donald Trump Kembali Lakukan Eksekusi Mati

Sabtu, 16 Januari 2021 20:30 WIB

Presiden Donald Trump, membuka maskernya saat berada di balkon Truman usai kembali dari rumah sakit Walter Reed Medical Center untuk menjalani perawatan Covid-19 di Washington, 5 Oktober 2020. Trump meninggalkan Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed setelah dirawat selama empat hari karena Covid-19. REUTERS/Erin Scott

TEMPO.CO, - Pemerintahan Donald Trump kembali melakukan eksekusi mati untuk yang ke-13 kali beberapa hari sebelum masa jabatannya habis. Trump menjadi presiden Amerika Serikat yang paling banyak mengeksekusi terpidana sejak abad ke-19.

Sebelum Donald Trump memimpin, Amerika Serikat telah absen mengeksekusi terpidana selama 17 tahun. Pengganti Donald Trump, Joe Biden, berjanji menghentikan praktek ini begitu ia resmi menjadi orang nomor satu di negeri Abang Sam.

Dustin Higgs, 48 tahun, dinyatakan meninggal pada 1:23 pagi waktu setempat, kata Biro Penjara federal dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Sabtu, 16 Januari 2021. Hal ini dilakukan setelah keputusan Mahkamah Agung pada larut malam menguatkan putusan eksekusi matinya.

Advertising
Advertising

Higgs divonis mati pada 2001 atas perannya dalam penculikan dan pembunuhan tiga wanita bernama Tanji Jackson, Tamika Black, dan Mishann Chinn di suaka margasatwa federal di Maryland pada 1996. Kaki tangannya, Willis Haynes, yang mengaku menembak para wanita, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dalam persidangan terpisah.

Baca juga: Amerika Eksekusi Mati Perempuan dalam 70 Tahun Terakhir

Dalam kata-kata terakhirnya, Higgs terdengar tenang dan menantang di ruang kematian Departemen Kehakiman di penjaranya di Terre Haute, Indiana, kata seorang reporter yang menjabat sebagai saksi media.

"Saya ingin mengatakan bahwa saya adalah orang yang tidak bersalah. Saya tidak memerintahkan pembunuhan," katanya sebelum disuntik mati seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 16 Januari 2021.

Beberapa kerabat korban hadir saat Higgs akan dieksekusi. Saudara perempuan Jackson mengatakan hukuman mati ini adalah konsekuensi dari perbuatan Higgs. "Ketika hari ini berakhir, kematian Anda tidak akan membawa saudara perempuan saya dan korban lainnya kembali," katanya yang tidak disebutkan namanya

Sementara kakak perempuan Higgs, Alexa Cave, terdengar menangis tak terkendali dari ruang saksi yang terpisah saat Higgs meninggal.

Shawn Nolan, salah satu pengacara Higgs, mengecam keputusan ini. Dia mengatakan pemerintahan Donald Trump tidak bisa berlaku adil. Alasannya kliennya itu telah menghabiskan puluhan tahun berada di sel isolasi dengan berstatus terpidana mati. Selain itu, Higgs disebut bersikap baik dengan membantu orang lain di sekitarnya, sambil bekerja tanpa lelah untuk memperjuangkan keadilan

REUTERS

https://www.reuters.com/article/BigStory12/idUSKBN29L06J

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

2 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

3 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

4 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

13 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

15 jam lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

18 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

19 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

20 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

20 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

21 jam lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya