Pria Pembawa Bendera Konfederasi di Kerusuhan US Capitol Ditangkap

Jumat, 15 Januari 2021 10:30 WIB

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton

TEMPO.CO, Jakarta - Biro Investigasi Federal Amerika, FBI, telah menangkap pembawa bendera konfederasi dalam kerusuhan US Capitol, Kamis, 14 Januari 2021. Pembawa bendera tersebut diketahui bernama Kevin Seefried. Adapun ia tidak ditangkap sendirian, tetapi juga bersama putranya, Hunter Seefried, yang ikut menyerbu US Capitol pada Rabu pekan lalu. Keduanya ditangkap di Delaware yang merupakan kota asal Presiden Amerika Terpilih Joe Biden.

Atas aksinya di kerusuhan US Capitol, Kevin Seefried dan putranya telah dijerat dengan pasal berlapis. Mereka dianggap masuk ke properti pemerintah tanpa izin, merusak properti milik pemerintah, serta tindakan tidak pantas. Perihal apa ancaman hukuman yang akan mereka hadapi, hal itu belum diketahui.

Dikutip dari CNN, identitas Seefried dan anaknya berhasil diketahui berkat kesalahan mereka sendiri. Hunter dilaporkan membanggakan dirinya ikut menyerbu US Capitol di hadapan teman-temannya tanpa menyadari bahwa salah satu dari mereka kemudian mengadukannya ke Kepolisian.

Sebagai catatan, bendera konfederasi yang mereka bawa ketika menyerbu gedung US kerap dikatakan sebagai simbol kolonialisme dan rasisme. Pada masa Perang Sipil Amerika (1861-1865), bendera itu dipakai sebagai sumber perbudakan di bagian selatan Amerika. Seperti yang diketahui, kebanyakan budak Amerika kala itu adalah warga keturunan Afrika.

Per berita ini ditulis, kurang lebih sudah ada 170 kasus terkait kerusuhan US Capitol yang ditangani. Dari angka tersebut, sebanyak 70 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Seperti Kevin dan Hunter, mereka dijerat dengan berbagai pasal.

Pengacara Amerika untuk Distrik Washington, Michael Sherwin, berkata bahwa penetapan 70 orang sebagai tersangka tersebut baru awalnya saja. Ia menjamin angka itu akan terus bertambah seiring dengan makin banyaknya figur-figur penyerbu US Capitol yang berhasil diidentifikasi oleh FBI. Mayoritas dari mereka adalah pendukung inkumben Presiden Amerika Donald Trump.

Menurut laporan Al Jazeera, FBI dan satgas yang menginvestigasi kerusuhan US Capitol memperlakukan bagian dalam maupun luar gedung sebagai TKP. Dan, mereka telah membangun komunikasi dengan aparat-aparat negara bagian Amerika untuk menjerat mereka yang berasal dari luar Washington DC.

Baca juga: 70 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Kerusuhan US Capitol

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2021/01/14/us/fbi-arrests-confederate-flag-man-kevin-seefried-trnd/index.html

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

2 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

4 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

4 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

5 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

6 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

6 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

6 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya