Pemimpin Senat AS Akhirnya Akui Kemenangan Joe Biden

Rabu, 16 Desember 2020 04:00 WIB

Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnell berbicara kepada awak media saat berjalan ke kantornya, ketika Wali Kota Muriel Bowser menyatakan Keadaan Darurat virus Corona (COVID-19), di Capitol Hill di Washington, AS , 17 Maret 2020. [REUTERS / Tom Brenner]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Mayoritas Senat AS, Mitch McConnell, akhirnya mengakui Joe Biden sebagai presiden terpilih Amerika Serikat untuk pertama kalinya pada Selasa, setelah menolak melakukannya ketika Presiden Donald Trump memperebutkan hasil pemilihan.

"Negara kami secara resmi memiliki presiden terpilih dan wakil presiden terpilih," kata Republikan dari Kentucky, seperti dilaporkan POLITICO, 15 Desember 2020.

"Electoral College telah memberi suara. Jadi hari ini saya ingin memberi selamat kepada Presiden terpilih Joe Biden," kata Mitch McConnell.

Joe Biden dan McConnell bertugas bersama di Senat selama bertahun-tahun dan menegosiasikan beberapa kesepakatan ketika Biden menjadi wakil presiden dan McConnell adalah pemimpin Partai Republik selama kepresidenan Barack Obama.
Mereka harus bekerja sama lagi tahun depan mengingat margin sempit di DPR dan Senat, dan keinginan Biden untuk bekerja dengan Senat Partai Republik dalam mengkonfirmasi Kabinetnya dan mengesahkan undang-undang. Keduanya belum mengatakan secara terbuka apakah mereka telah berbicara satu sama lain sejak pemilihan November.

Donald Trump, meski kalah pilpres, tetap memegang kendali besar atas Partai Republik dan menyerukan kepada Republikan untuk menolak mengakui Joe Biden. Pemimpin Minoritas DPR Kevin McCarthy belum mengakui kemenangan Biden.

Advertising
Advertising

Senator Steve Daines, seorang Republikan Montana, terus menegaskan bagaimana Trump telah memenangkan suara elektoral negara bagiannya.

"Montana memberikan tiga suara elektorat untuk Presiden Trump, dan Electoral College memberikan suara hari ini," kata Daines, yang baru saja memenangkan pemilihan ulang di Montana, dikutip dari CNN.

"Dan Kongres perlu meratifikasi pada Januari," katanya.

Setelah proses Electoral College pada Senin malam, beberapa anggota GOP (Grand Old Party) Kongres memberi isyarat bahwa mereka bakal menerima kemenangan Biden.

Senator Roy Blunt dari Missouri, anggota pimpinan Senat GOP yang memimpin panitia pelantikan kongres, mengatakan mereka akan segera bertemu untuk membahas upacara pelantikan Biden pada 20 Januari. Minggu lalu, dia dan para pemimpin Partai Republik lainnya telah menolak upaya Demokrat untuk mempersiapkan pelantikan Biden.

Dua anggota kepemimpinan GOP lainnya, Senat Mayoritas Whip John Thune dari South Dakota dan Senator John Cornyn dari Texas, mengatakan tidak akan ada upaya apapun yang bisa membatalkan hasil Pilpres AS pada 6 Januari ketika sesi gabungan Kongres bertemu untuk menghitung suara elektorat.


Sumber:

https://www.politico.com/news/2020/12/15/mcconnell-recognizes-biden-as-president-elect-445450

https://edition.cnn.com/2020/12/15/politics/mitch-mcconnell-congratulates-joe-biden/index.html

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

6 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

2 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

5 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

7 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

8 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya