AS Blacklist Dua Perusahaan Cina Karena Diduga Berhubungan Dengan Militer

Selasa, 1 Desember 2020 14:53 WIB

Ilustrasi perang dagang Amerika Serikat dan Cina. Youtube.com

TEMPO.CO, - Pemerintahan Presiden Donald Trump berencana untuk memasukkan perusahaan pembuat chip, SMIC, dan raksasa minyak, CNOOC, ke daftar hitam karena diduga memiliki keterkaitan dengan militer Cina, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut dan dokumen dilihat oleh Reuters.

Presiden Donald Trump baru-baru ini mengeluarkan perintahnya yang mencegah investor AS membeli sekuritas dari perusahaan di dalam daftar hitam mulai akhir tahun depan.

Seperti dilaporkan Reuters, Departemen Pertahanan (DOD) bersiap untuk memasukkan empat perusahaan Cina lagi yang dimiliki atau dikendalikan oleh militer ke dalam daftar hitam. Sehingga jumlah totalnya menjadi 35 perusahaan.

Advertising
Advertising

Namun belum jelas kapan penambah daftar hitam perusahaan ini akan diterbitkan di Federal Register. Namun merujuk dokumen yang dilihat Reuters dan empat sumber, empat perusahaan yang akan dimasukkan ke dalam daftar hitam AS adalah China Construction Technology Co Ltd, China International Engineering Consulting Corp, Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC), dan China National Offshore Oil Corp (CNOOC).

SMIC mengatakan pihaknya siap terbuka dengan pemerintah AS. Mereka membantah memiliki hubungan dengan militer. "Perusahaan tidak memiliki hubungan dengan militer China dan tidak memproduksi untuk pengguna akhir atau penggunaan akhir militer," katannya dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Selasa, 1 Desember 2020. Saham SMIC pun anjlok 2,7 persen saat ditutup kemarin.

Sementara saham CNOOC turun hampir 14 persen pada hari Senin. Pihak perusahaan mengatakan tidak ada pemberitahuan resmi dari otoritas AS yang mereka terima terkait kebijakan ini.

Juru bicara kementerian luar negeri Cina, Hua Chunying, mengatakan pemerintahnya berharap Amerika Serikat tidak menghalangi, menghambat, dan mendiskriminasi perusahaan asal Cina.

REUTERS

Sumber

https://www.reuters.com/article/BigStory12/idUSKBN28A036

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

40 menit lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

43 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

19 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

20 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya