Massa anti-pemerintah berlindung di balik bebek karet saat polisi menembakkan meriam air ketika unjuk rasa di luar gedung parlemen di Bangkok, Thailand, 17 November 2020. REUTERS/Athit Perawongmetha
TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai kalangan turun ke jalan untuk mendesak reformasi di Thailand. Pelajar SMA pun tidak mau ketinggalan. Dikutip dari kantor berita Reuters, kurang lebih 1000 demonstran ikut dalam unjuk rasa reformasi yang dipimpin pelajar-pelajar SMA Thailand Sabtu ini.
Para pelajar-pelajar SMA tersebut menamai kelompok mereka sebagai Bad Student. Entah disengaja atau tidak, nama tersebut menyerupai judul film Thailand yang menceritakan pelajar-pelajar pemberontak berjudul Bad Genius.
"Kami di sini untuk menuntut kemerdekaan kami yang sudah direngut...Kami menginginkan Monarki yang konstitusional," ujar salah satu anggota Bad Student, Mameaw.
Di Thailand, unjuk rasa anti-pemerintahan PM Prayuth Chan-o-cha sudah berlangsung sejak Juli lalu. Secara umum, para pengunjuk rasa menuntut tiga hal yaitu pencopotan Prayuth Chan-o-cha sebagai PM Thailand, konstitusi baru, serta perubahan wewenang Kerajaan Thailand yang dipimpin Raja Maha Vajiralongkorn.
Pemicu unjuk rasa itu sendiri adalah dibubarkannya Future Forward Party (FFP) . Partai tersebut dijagokan oleh banyak warga Thailand karena pandangannya yang progresif dan anti-koruptif. Ketika partai tersebut dibubarkan menjelang pemilu legislatif, warga curiga ada pertimbangan politik di baliknya mengingat FFP sangat kritis terhadap Junta Thailand.
Monarki Thailand ikut terseret dalam gelombang protes yang ada. Hal itu tak lepas dari berbagai aksi Maha Vajiralongkorn yang dianggap tidak pro rakyat dan lebih untuk kepentingan diri sendiri. Beberapa di antaranya adalah amandemen Konstitusi Thailand serta perubahan status kepemilikan aset-aset kerajaan yang sebelumnya berstatus milik publik.
Untuk para pelajar, mereka juga menuntut reformasi pendidikan. Mereka ingin sistem pendidikan di Thailand lebih adil dan progressif di mana ikut memandang kebebasan berpendapat dan kesetaraan gender.
"Saya sudah pernah dilecehkan secara seksual oleh guru-guru. Sekolah bukan tempat yang aman," sebagaimana tertulis pada salah satu banner yang dibawa demonstran.
Beberapa dari mereka yang tergabung dalam Bad Student juga hadir dalam keadaan mulut ditutup plester. Hal itu untuk memprotes upaya pembungkaman murid-murid yang protes terhadap kebijakan pendidikan. Selain itu, mereka juga mempopulerkan hashtag #ByeByeDinosaurs, ejekan untuk sistem pendidikan Thailand yang dirasa usang dan kuno.
Juru Bicara Pemerintah Thailand, Anucha Burapachaisri, tidak menentang demonstrasi yang digelar para pelajar SMA itu. Mereka hanya berharap demo berjalan konstruktif dan taat hukum. Kerajaan enggan berkomentar sejauh ini.
Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand
14 jam lalu
Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand
Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.