Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendemo Reformasi Thailand Kirim Surat Tuntutan ke Raja Maha Vajiralongkorn

image-gnews
Petugas polisi berbaris saat demonstran berunjuk rasa ke Istana Raja untuk menyerahkan surat yang ditulis kepada raja, sebagai bagian dari unjuk rasa untuk menyerukan penggulingan pemerintahan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dan reformasi monarki di Bangkok, Thailand, 8 November , 2020. [REUTERS / Soe Zeya Tun]
Petugas polisi berbaris saat demonstran berunjuk rasa ke Istana Raja untuk menyerahkan surat yang ditulis kepada raja, sebagai bagian dari unjuk rasa untuk menyerukan penggulingan pemerintahan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dan reformasi monarki di Bangkok, Thailand, 8 November , 2020. [REUTERS / Soe Zeya Tun]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pendemo reformasi Thailand dibubarkan polisi antihuru-hara dengan meriam air ketika mereka berunjuk rasa menyampaikan tuntutan kepada Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, selama demonstrasi di depan istana pada Ahad.

Meskipun dihadang semprotan meriam air dan blokade polisi, ribuan pengunjuk rasa Thailand berbaris ke Grand Palace atau Istana Agung di Bangkok pada hari Minggu untuk menuntut pembatasan konstitusional terhadap kekuasaan Raja Maha Vajiralongkorn dan pengunduran diri perdana menteri.

Reuters melaporkan pada Ahad, 8 November 2020, polisi baru dua kali menggunakan meriam air dalam protes berbulan-bulan yang sebagian besar damai. Pendemo menuntut demokrasi yang lebih besar dan pengunduran diri Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, mantan pemimpin junta.

"Ketika raja benar-benar menghargai demokrasi, semua rakyat akan berbahagia," kata pengunjuk rasa dalam sebuah pernyataan yang dibacakan beberapa puluh meter dari dinding istana, di mana mereka dihentikan oleh garis polisi.

"Ketika Anda mendengar semua pujian yang menyanjung dari rakyat, Anda juga harus mendengar kritik dan saran tanpa mesti takut," kata pernyataan itu, yang ditandatangani dengan tulisan "dengan kekuatan yang setara martabat manusia" yang ditandatangani oleh "rakyat".

Juru bicara polisi Kissana Phathanacharoen mengatakan meriam air ditembakkan hanya sebagai peringatan. Unit darurat otoritas Bangkok mengatakan satu petugas polisi dan empat pengunjuk rasa terluka selama konfrontasi singkat di luar istana, di mana polisi telah memasang barikade bus dan kawat berduri.

Istana Kerajaan Thailand belum berkomentar terkait demo di depan istana ini.

Tetapi raja mengatakan seminggu yang lalu bahwa para pengunjuk rasa masih dicintai dan bahwa Thailand adalah tanah kompromi, saat ia menyapa ribuan simpatisan di lokasi yang sama ketika pendemo berunjuk rasa pada Ahad.

Reuters melaporkan lebih dari 10.000 pengunjuk rasa berbaris dari Monumen Demokrasi di pusat kota Bangkok. Polisi menyebutkan jumlahnya 7.000.

"Reformasi atau revolusi," bunyi salah satu slogan yang dibawa pendemo.

"Kami tidak lagi ingin raja ikut campur dalam politik," kata Jutatip Sirikhan, salah seorang pemimpin demonstrasi.

Seorang pengunjuk rasa berusia 25 tahun, yang menyebut namanya hanya sebagai Keng, berkata, "Tolong, raja, tolong dengarkan rakyat. Orang-orang tidak senang karena Anda membiarkan militer memiliki kekuatan penuh dan menyetujui kudeta mereka. Kami menginginkan reformasi."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pengunjuk rasa membawa kotak berisi surat untuk raja dan meninggalkannya di dekat istana dengan persetujuan polisi.

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida berinteraksi dengan para pendukung pro monarki di The Grand Palace, Bangkok, 1 November 2020. Diketahui, Thailand kini tengah menghadapi gelombang aksi protes yang dipimpin oleh para mahasiswa. REUTERS/Jorge Silva

Protes yang dimulai sejak Juli semakin menyerukan reformasi pada monarki yang kuat, melanggar tabu lama untuk mengkritik institusi kerajaan karena dapat dihukum hingga 15 tahun penjara.

Para pengunjuk rasa mengatakan monarki telah membantu memungkinkan dominasi militer selama puluhan tahun di Thailand, yang paling baru dengan menyetujui jabatan perdana menteri Prayuth, yang merebut kekuasaan dalam kudeta 2014 dan mempertahankannya setelah pemilihan yang disengketakan tahun lalu.

Para pengunjuk rasa berusaha untuk menempatkan raja lebih jelas di bawah konstitusi, membalikkan perubahan yang dia buat tidak lama setelah naik takhta, serta tindakan yang dia lakukan untuk mengambil kendali pribadi atas kekayaan istana dan beberapa unit tentara.

Beberapa lusin royalis sebelumnya mengadakan protes tandingan di Monumen Demokrasi dengan mengenakan kemeja kuning yang melambangkan warna raja dan mengibarkan bendera Thailand. Banyak yang mengangkat foto raja dan almarhum ayahnya, Raja Bhumibol Adulyadej.

"Saya ingin melindungi monarki dan raja," kata Chutima Liamthong, 58 tahun. "Monarki adalah identitas Thailand. Kami tidak bisa berdiri tanpa monarki."

Kubu pendukung monarki melihat tuntutan pengunjuk rasa yang dipimpin mahasiswa untuk reformasi lembaga sebagai cara untuk menyingkirkan Raja Thailand sepenuhnya, meskipun pengunjuk rasa menyangkal bahwa itu adalah tujuan mereka.

Sumber:

https://uk.reuters.com/article/uk-thailand-protests/thai-protesters-march-to-palace-to-demand-royal-reforms-idUKKBN27O0AU

https://thethaiger.com/hot-news/protests/3-protesters-injured-in-another-water-cannon-exchange-at-this-evenings-protest

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

1 hari lalu

Komunitas LGBT Thailand berpartisipasi dalam Parade Hari Kebebasan Gay di Bangkok, Thailand, 29 November 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis


8 Rekomendasi Destinasi dan Akomodasi untuk Festival Songkran di Thailand

4 hari lalu

Suasana perayaan festival air Songkran di provinsi Ayutthaya, utara Bangkok, Thailand, 13 April 2018. AP Photo/Sakchai Lalit
8 Rekomendasi Destinasi dan Akomodasi untuk Festival Songkran di Thailand

Festival Songkran di Thailand tahun ini diperkirakan lebih meriah setelah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO


Festival Songkran di Iconsiam Memadukan Budaya Thailand dan Hiburan Kontemporer

5 hari lalu

Festival Songkran. (dok. Iconsiam)
Festival Songkran di Iconsiam Memadukan Budaya Thailand dan Hiburan Kontemporer

Iconsiam menggelar Festival Songkran selama 12 hari mulai 10 hingga 21 April 2024. Apa saja acara yang akan digelar?


Tuai Kritik, PM Thailand Hentikan Perjalanan ke Luar Negeri Selama Dua Bulan

8 hari lalu

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin berbicara kepada media saat ia tiba untuk menyampaikan pernyataan kebijakan Dewan Menteri kepada parlemen di Bangkok, Thailand, 11 September 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Tuai Kritik, PM Thailand Hentikan Perjalanan ke Luar Negeri Selama Dua Bulan

PM Srettha Thavisin telah menghabiskan sekitar sepertiga dari enam bulan masa jabatannya di luar negeri untuk mempromosikan investasi di Thailand.


Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

9 hari lalu

Pekerja di peternakan Ular piton yang membudidayakan ular untuk diambil dagingnya di Asia Tenggara. Newscientist/Dan Natusch
Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

Studi mengukur pertumbuhan hampir 5000 ular piton jenis Malayopython reticulatus (sanca kembang) dan Python bivittatus (sanca Burma) selama setahun.


Dilaporkan Berefek Buruk, Penggunaan Ganja Rekreasi di Thailand akan Kembali Dilarang

12 hari lalu

Seorang wanita bekerja di dalam toko ganja, di Khaosan Road, salah satu tempat wisata favorit di Bangkok, Thailand, 29 Maret 2023. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Dilaporkan Berefek Buruk, Penggunaan Ganja Rekreasi di Thailand akan Kembali Dilarang

Rancangan undang-undang pemerintah Thailand yang melarang penggunaan ganja untuk rekreasi akan mendapat persetujuan kabinet akhir bulan ini.


Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

14 hari lalu

Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno-Hatta, Tangerang, memusnahkan  2.564 boks olahan pangan milk bun  hasil sitaan petugas. ANTARA/Azmi Samsul Maarif
Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan tak munculnya efek jera para pelaku jastip karena aturan tidak secara tegas.


Mengintip Restoran Louis Vuitton di Bangkok, Pertama di Asia Tenggara

14 hari lalu

LV The Place Bangkok (louisvuitton.com)
Mengintip Restoran Louis Vuitton di Bangkok, Pertama di Asia Tenggara

Restoran Louis Vuitton menerapkan aturan ketat bagi tamu, tak boleh pakai sandal jepit.


Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

14 hari lalu

Bea Cukai Soekarno-Hatta bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) musnahkan 2.564 buah (1 ton) olahan pangan viral, roti milk bun asal Thailand. BPOM
Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

BPOM memusnahkan satu ton roti milk bun asal Thailand, pada Jumat, 8 Maret 2024. Roti itu hasil sitaan Bea Cukai Soekarno-Hatta dari 33 pelaku jastip.


Polri Bilang Fredy Pratama Rekrut Anggota untuk Bentuk Jaringan Baru, Ini Alasannya

14 hari lalu

Petugas memasangkan borgol kepada tersangka saat rilis Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba jaringan Fredy Pratama di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2023. Dalam keteranganya, Polri berhasil menangkap sebanyak 39 tersangka dan mengamankan sejumlah barang bukti berupa 520 kg sabu, 280, 973 butir ekstasi, uang cash 22 miliar, barang perhiasan mewah senilai 1,82 miliar, kendaraan 20 unit, tanah dan bangunan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Polri Bilang Fredy Pratama Rekrut Anggota untuk Bentuk Jaringan Baru, Ini Alasannya

Polri menyebut kaki tangan Fredy Pratama merekrut anggota baru untuk bergabung dengan jaringan narkoba baru.