Warga Ramai Mudik Sebelum Lockdown, Jalanan Paris Sempat Macet Parah 700 Km

Minggu, 1 November 2020 07:00 WIB

Lalu lintas keluar-masuk ibu kota Prancis pada Kamis, 29 Oktober 2020, sebelum lockdown baru diberlakukan.[CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Jalan kota Paris sempat macet parah sepanjang 730 kilometer pada Kamis malam kemarin ketika warga berbondong-bondong mudik keluar ibu kota menjelang lockdown ketat Prancis.

Hari Kamis juga merupakan hari terakhir bagi orang-orang untuk kembali ke rumah mereka setelah semester sekolah di Prancis, yang berakhir setelah liburan Hari Raya Semua Orang Kudus akhir pekan ini.

Prancis memberlakukan pembatasan perjalanan Covid-19 pada Jumat pagi, yang akan berlangsung hingga 1 Desember. Di bawah aturan baru lockdown, orang-orang wajib melampirkan sertifikat untuk perjalanan dan dilarang bepergian antarwilayah, menurut laporan CNN, 30 Oktober 2020.

Terlepas dari pembatasan perjalanan yang diberlakukan pada tengah malam pada hari Kamis, Presiden Prancis Emmanuel Macron meyakinkan warga Prancis bahwa mereka tetap akan diizinkan oleh pihak berwenang untuk mudik pada Minggu malam.

"Saat ini, tidak mungkin untuk memastikan dengan pasti kemacetan lalu lintas adalah akibat dari lockdown atau (orang yang kembali dari) liburan," kata juru bicara otoritas lalu lintas wilayah Paris.

Advertising
Advertising

Petugas mengatakan kemacetan lalu lintas ada di kedua arah, membentang jalur masuk dan keluar Paris. "Masih terlalu dini untuk memastikan orang Paris meninggalkan ibu kota," kata juru bicara itu. Otoritas lalu lintas mengatakan kemacetan itu bukan yang terburuk yang pernah tercatat di wilayah itu, tetapi nyaris mendekati.

Kemacetan lalu lintas parah biasanya terjadi pada liburan musim panas di ibu kota Prancis. "Ini jauh lebih besar daripada liburan eksodus, musim dingin, musim panas, kami hampir mencapai rekor tertinggi kami yaitu total panjang 739 kilometer," ujarnya.

Prancis memulai lockdown baru yang lebih ketat pada hari Jumat ketika infeksi Covid-19 di Eropa melampaui 10 juta.

Berbeda dengan lockdown Prancis pada 17 Maret-11 Mei, semua sekolah dari jenjang taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas, akan tetap buka kali ini, France24 melaporkan. Alasannya adalah banyak siswa yang tertinggal dalam pendidikan mereka di musim semi, karena sebagian besar kelas dibatalkan atau diadakan melalui pembelajaran jarak jauh.

Ada juga pengecualian untuk sektor tertentu seperti sektor konstruksi dan sektor budaya. Musisi akan diizinkan untuk mengadakan latihan dan melakukan rekaman di studio, dan pekerja film dan teater akan diizinkan untuk melakukan latihan dan kru film dapat melanjutkan syuting, dikutip dari The Week.

Layanan publik seperti kantor pemerintah akan tetap buka, seperti halnya rumah jompo, tempat ibadah umum, dan rumah duka. Pernikahan akan diizinkan untuk dilakukan dengan kehadiran maksimal 30 tamu. Taman, hutan, dan pantai juga tidak akan ditutup untuk umum kali ini.

Gym, pusat rekreasi, dan klub olahraga akan ditutup, dan penggunaan masker wajib di semua ruang publik. Bar, kafe, dan restoran duduk akan tetap tutup, namun boleh menyediakan makanan untuk dibawa pulang. Toko makanan dan supermarket, apotek, toko tembakau, pom bensin, pasar buah dan sayur akan tetap buka. Pertemuan pribadi seperti pesta ulang tahun tidak akan diizinkan, begitu pun pertemuan publik. Warga diperbolehkan berolahraga selama satu jam di luar rumah, tetapi harus dilakukan dalam jarak satu kilometer dari tempat tinggal mereka.

Hingga kini Prancis telah melaporkan total 1,3 juta lebih kasus Covid-19.

Sumber:

https://edition.cnn.com/2020/10/30/europe/paris-traffic-lockdown-intl/index.html

https://www.france24.com/en/france/20201030-french-hunker-down-for-second-covid-19-lockdown-this-is-what-s-new

https://www.theweek.in/news/world/2020/10/31/france-citizens-escape-to-the-countryside-before-lockdown.html

Berita terkait

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

1 hari lalu

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

Kincir angin Moulin Rouge telah berputar selama 135 tahun, dan yang pertama menyala saat pembukaan pada 1889

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

2 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

6 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

12 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya