Kepala Mossad Klaim Normalisasi Arab Saudi dan Israel Diumumkan Usai Pemilu AS

Minggu, 25 Oktober 2020 08:53 WIB

Bos Mossad, badan intelijen Israel, Yossi Cohen. [NEWSWEEK]

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur badan intelijen Mossad, Yossi Cohen, mengatakan normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel akan diumumkan setelah pemilu AS berakhir, katanya dalam siaran televisi Israel N12 pada Ahad pagi.

Yossi Cohen menjelaskan alasan Riyadh menunggu selesainya pemilu AS karena ingin kesepakatan normalisasi sebagai "hadiah" entah untuk Presiden Donald Trump atau saingannya dari Demokrat, Joe Biden. Semua tergantung pada hasil pemilihan, katanya.

"Mereka sepertinya menunggu pemilihan AS, untuk memberikan 'hadiah' kepada presiden terpilih," papar Cohen menurut N12, dikutip dari The Jerusalem Post, 25 Oktober 2020.

N12 juga mengutip sumber Israel bahwa pembicaraan normalisasi yang dimediasi AS antara negara Yahudi dan Oman hampir mencapai terobosan baru. Sumber-sumber ini percaya Oman adalah negara yang paling mungkin untuk normalisasi hubungan berikutnya dengan Israel, meskipun beberapa percaya Muscat akan mengambil pendekatan yang lebih hati-hati dan tidak menandatangani apa pun sampai pemilu AS selesai.

Oman memuji kesepakatan antara Israel dan dua negara Teluk bulan lalu, Bahrain dan Uni Emirat Arab.

Advertising
Advertising

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi Oman pada 2018, lawatan pertama pemimpin Israel dalam lebih dari dua dekade, yang dilihat sebagai tanda hubungan yang menghangat antara negara Yahudi dan dunia Arab Sunni, menurut Times of Israel.

Laporan Channel 12 mengatakan Cohen yakin keputusan Arab Saudi akan didukung oleh kesepakatan senjata yang signifikan dengan Washington, serupa dengan perjanjian AS untuk menjual persenjataan canggih ke Uni Emirat Arab, yang telah disetujui Israel, tetapi telah terbukti sangat kontroversial di Yerusalem.

"Kami membawa tiga kesepakatan damai dalam enam minggu. Ini bukan keberuntungan, ini bukan kebetulan tetapi hasil dari kebijakan yang jelas, dan upaya kami," kata Perdana Menteri Netanyahu memuji kesepakatan baru dengan Sudan pada Sabtu malam dan mengutip normalisasi bulan lalu dengan Abu Dhabi dan Manama.

Sebelum kesepakatan normalisasi baru-baru ini antara Israel dengan UEA dan Bahrain, Mesir dan Yordania adalah satu-satunya negara Arab yang memiliki kesepakatan damai formal dengan negara Yahudi tersebut.

Para pemimpin Arab Saudi secara terbuka mengesampingkan hubungan yang erat dengan Israel sebelum negara Palestina didirikan, bahkan ketika mereka menyambut baik kesepakatan normalisasi antara negara Yahudi dan negara-negara Teluk Arab yang ditandatangani di Washington bulan lalu.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mendorong Arab Saudi untuk mengakui Israel.

Ketika Gedung Putih mengumumkan pada Agustus bahwa Uni Emirat Arab dan Israel telah setuju untuk menjalin hubungan diplomatik penuh, Arab Saudi menahan diri dari mengkritik kesepakatan itu atau mengadakan pertemuan puncak yang mengutuk keputusan tersebut, meskipun ada permintaan dari Palestina untuk melakukannya. Palestina telah mengecam perjanjian tersebut sebagai "pengkhianatan terhadap Yerusalem, Masjid Al-Aqsa dan perjuangan Palestina," tetapi media Saudi yang dikendalikan pemerintah memuji perjanjian itu sebagai titik bersejarah untuk perdamaian regional.

Kerajaan Saudi juga menyetujui penggunaan wilayah udara Saudi untuk penerbangan Israel ke UEA, keputusan diumumkan sehari setelah Jared Kushner, menantu dan penasihat senior Trump, bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman di Riyadh. Kushner telah mendorong negara-negara Arab untuk menormalkan hubungan dengan Israel dan mengatakan bahwa negara Yahudi itu pada akhirnya dapat menikmati hubungan yang dinormalisasi sepenuhnya dengan Arab Saudi.

Hubungan rahasia antara Israel dan Arab Saudi diyakini telah tumbuh dalam beberapa tahun terakhir. Pergeseran kebijakan dilaporkan dipimpin oleh putra mahkota, yang melihat Israel sebagai mitra strategis dalam perang melawan pengaruh Iran di wilayah tersebut. Namun, normalisasi Arab Saudi dan Israel adalah sesuatu yang sulit karena Arab Saudi dianggap sebagai mercusuar dunia Muslim dan normalisasi dengan Israel akan mendapat perlawanan dari kaum konservatif Arab Saudi.


Sumber:

https://www.jpost.com/middle-east/mossad-head-saudi-normalization-ties-to-be-announced-after-us-election-646828

https://www.timesofisrael.com/israel-expects-oman-to-normalize-next-mossad-chief-says-saudi-deal-soon-tv/

Berita terkait

Antony Blinken kepada Hamas: Terima Saja Proposal Israel yang 'Luar Biasa Murah Hati'

57 menit lalu

Antony Blinken kepada Hamas: Terima Saja Proposal Israel yang 'Luar Biasa Murah Hati'

Menlu AS Antony Blinken mendesak Hamas untuk segera menerima proposal Israel yang terbaru dan "sangat murah hati" untuk melakukan gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

3 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

3 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Mengintip Liburan Mewah di Laut Merah ala Cristiano Ronaldo

5 jam lalu

Mengintip Liburan Mewah di Laut Merah ala Cristiano Ronaldo

Ronaldo memotret Laut Merah dan menandai kunjungannya ke The St. Regis Resort Red Sea, sebuah properti mewah yang menjadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

6 jam lalu

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

7 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

7 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

8 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

8 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

9 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya