Alexei Navalny Duga Dirinya Diracun Rusia Karena Masalah Pemilu

Selasa, 6 Oktober 2020 19:53 WIB

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 29 September 2019. Navalny juga dikenal aktif di sosial media. Mayoritas pengikutnya merupakan kalangan muda, yang meledek kelompok mapan dan setia kepada Putin. Dia memiliki cara untuk mendapatkan informasi soal perusahaan dan kinerja keuangan yaitu menjadi pemegang saham minoritas. REUTERS/Shamil Zhumatov

TEMPO.CO, Jakarta - Kritikus anti-pemerintah Rusia, Alexei Navalny, berkeyakinan dirinya diracun dengan Novichok bukan tanpa alasan. Dikutip dari kantor berita Reuters, ia menduga dirinya diracun karena dianggap akan menjadi ancaman dalam pemilu legislatif Rusia tahun depan.

"Mereka tahu bahwa ada masalah, masalah besar yang bisa mengancam mereka menjelang pemilu legislatif," ujar Alexei Navalny, Selasa, 6 Oktober 2020.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Alexei Navalny adalah aktivis yang vokal menentang rezim pemerintahan Vladimir Putin. Dalam berbagai kesempatan, ia mencoba membongkar penyalahgunaan wewenang atau praktik korupsi yang melibatkan pejabat pemerintah dan berkaitan dengan kepentingan publik.

Salah satu kasus yang sempat ia coba usut adalah dugaan monopoli katering untuk sekolah oleh katering Moskovsky Shkolnik. Katering tersebut adalah anak usaha Konkord, perusahaan milik Yevgeny Prigozhin, koki sekaligus orang dekat Vladimir Putin.

Moskovsky Shkolnik memperkarakan Alexei Navalny ke persidangan karena investigasinya. Hasilnya, Alexei Navalny dan koleganya diminta membayar denda senilai US$1,2 juta atas tuduhan pencemaran nama baik.

Alexei Navalny melanjutkan bahwa dirinya belum akan kembali ke Rusia dalam waktu dekat. Bukan karena takut akan Vladimir Putin, tetapi lebih karena dia masih harus menjalani perawatan dan terapi fisik di Berlin, Jerman. Paling cepat, kata ia, dirinya akan tetap berada di Jerman untuk dua bulan lagi.

Perihal kejadian dirinya diracun dengan Novichok, Alexei Navalny mengaku belum tahu bagaimana virus syaraf itu masuk ke tubuhnya. Ia menduga dirinya diracun di hotel Tomsk, Siberia lewat benda yang ia sentuh. Walau begitu, ia tetap yakin Vladimir Putin lah yang memerintahkan pembunuhannya karena Novichok hanya bisa diakses oleh agen Rusia.

Hingga berita ini ditulis, Rusia membantah terlibat upaya pembunuhan Alexei Navalny. Mereka mengklaim telah menginvestigasi perkaranya dan telah meminta Lembaga Pengawas Senjata Kimiawi (OPCW) untuk menjelaskan virus di tubuh Navalny.

ISTMAN MP | REUTERS

News Link:
https://www.reuters.com/article/us-russia-politics-navalny/navalny-says-russian-authorities-poisoned-him-as-threat-ahead-of-parliament-elections-idUSKBN26R0ZT?il=0

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

7 menit lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

17 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya