Donald Trump: Bahrain Sepakat Lakukan Normalisasi Dengan Israel

Sabtu, 12 September 2020 07:00 WIB

Presiden AS Donald Trump mengadakan kampanye di Bandara Regional Smith Reynolds di Winston-Salem, North Carolina, AS, 8 September 2020. [REUTERS / Jonathan Ernst]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan bahwa Bahrain telah sepakat untuk melakukan normalisasi dengan Israel. Dengan kata lain, Bahrain menjadi negara Arab/ Muslim keempat setelah Uni Emirat Arab yang memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel.

"Sebuah pencapaian bersejarah lagi. Dua rekan baik kami, Israel dan Kerajaan Bahrain, telah sepakat untuk berdamai. Negara Arab kedua yang berdamai dengan Israel dalam 30 hari terakhir," ujar Donald Trump, dikutip dari Times of Israel, Jumat, 12 September 2020.

Kabar baru ini kontras dengan sikap Bahrain beberapa pekan lalu. Pada akhir Agustus, Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa menyatakan bahwa negaranya tidak akan mengikuti langkah Uni Emirat Arab untuk berdamai dengan Israel. Raja Hamad, kala itu, mengaku menolak normalisasi untuk menegaskan komitmen Bahrain mendukung Palestina. Padahal, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo turun tangan langsung untuk membujuknya.

Sebagaimana diketahui, Palestina masih berkonflik dengan Israel soal wilayah kedaulatan mereka. Konflik itu sudah berlangsung sejak tahun 1967 dan belum ada win-win solution. Bahkan, situasi itu sempat diperburuk dengan rencana aneksasi Tepi Barat oleh Israel. Namun, belakangan, rencana itu ditunda ketika normalisasi antara Uni Emirat Arab dan Israel dilakukan.\

Meski Bahrain saat itu menolak, rumor mereka akan mengikuti jejak UEA tidak hilang. Malah, beberapa hari terakhir, kabar normalisasi itu semakin santer menyusul digelarnya pertemuan Liga Arab. Padahal, di pertemuan tersebut, Presiden Palestina Mahmoud Abbas sudah menagih komitmen untuk mendukung rancangan resolusi Palestina dan menolak tawaran normalisasi dengan Israel.

Secara terpisah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku antusias dengan keputusan Bahrain tersebut. Menurutnya, apa yang terjadi antara Bahrain dan Israel adalah sebuah rekor karena terjadi dalam waktu kurang dari sebulan. Adapun ia yakin bahwa keputusan Bahrain akan menjadi acuan negara-negara Arab lainnya untuk mengikuti langkah serupa.

"Butuh 26 tahun bagi kami untuk mendapatkan kesepakatan damai ketiga (dengan Uni Emirat Arab). Sekarang, kami berhasil mencapai kesepakatan damai keempat hanya dalam 29 hari. Akan ada lebih banyak kesepakatan damai lagi ke depannya," ujar Netanyahu.

Netanyahu menambahkan bahwa kesepakatan damai dengan Bahrain tersebut juga akan membantu perekonomian Israel ke depannya. Ia yakin Bahrain akan mengucurkan dana investasi besar-besaran ke Israel begitu urusan formal normalisasi dirampungkan.

"Terima kasih kepada teman kami, Presiden Donald Trump. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepadanya dan timnya yang berperan besar dalam kesepakatan ini. Sebuah era baru, damai ditukar dengan damai," ujar Netanyahu.

Dikutip dari Reuters, Bahrain dikabarkan akan turut serta dalam penandatanganan normalisasi Uni Emirat Arab dan Israel di Gedung Putih, pekan depan.

ISTMAN MP | TIMES OF ISRAEL

News Link: https://www.timesofisrael.com/bahrain-to-establish-full-diplomatic-relations-with-israel-trump-announces/#gs.fvinp4

Berita terkait

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

1 jam lalu

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

ICC didirikan untuk mengadili kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida dan kejahatan agresi.

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

3 jam lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

11 jam lalu

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas khawatir, setelah menghancurkan Gaza, Israel mungkin mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

14 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

15 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

17 jam lalu

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

18 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

19 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

19 jam lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

20 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya