Dua Ledakan Bom Dahsyat di Jolo Filipina, Pemimpin Milisi Abu Sayyaf Diburu

Selasa, 25 Agustus 2020 10:04 WIB

Dua ledakan bom dahsyat menghantam kota Jolo, provinsi Sulu, Filipina kemarin menewaskan 15 orang dan melukai 75 orang pada hari Senin, 24 Agustus 2020.

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah dua bom meledak dahsyat di Jolo, provinsi Sulu, Filipina yang menewaskan 15 orang dan melukai sedikitnya 75 orang, aparat keamanan memburu pemimpin milisi Abu Sayyaf.

Komandan militer Filipina wilayah Mindanao mengatakan, pemimpin milisi bersenjata Abu Sayyaf, Mundi Sawadjaan bertanggung jawab atas dua ledakan itu. Tentara sedang memburunya.

"Hanya dia yang memiliki kemampuan untuk melakukan serangan seperti itu," kata Corleo Vinluan, Panglima Komando Mindanao Bagian Barat atau Westmincom sebagaimana dikutip dari Inquirer.net, Selasa, 25 Agustus 2020.

Vinluan menjelaskan, pemimpin Abu Sayyaf ini juga di balik bom bunuh diri tahun lalu di gereja katedral Jolo dan kamp Tim Brigadi Kombat 1.

Sawadjaan, menurut Vinluan, mendirikan markasnya di Sulu dan beraliansi dengan ISIS. Sawadjaan masih keluarga dari kepala ISIS di Filipina, Hatib Hajan Sawadjaan.

Advertising
Advertising

Aparat keamanan Filipina juga memberlakukan lockdown atau menutup rapat kota Jolo.

"Tak seorang pun masuk, tak seorang pun keluar. Operasi keamanan sedang berlangsung. Semoga kami dapat menangkap pelaku pengeboman," kata Ronaldo Mateo, juru bicara Divisi Infantri 11 Filipina Selatan.

Mateo menjelaskan, korban terbanyak dari dua ledakan dahsyat itu adalah 7 orang dan 6 warga sipil, dan satu polisi dan satu pelaku bom bunuh diri.

"Daging, tulang berserakan di jalan, kebanyakan petugas berseragam," kata seorang pemilik apotik di jalan Serratnes, Jolo yang menyaksikan ledakan itu.

Lokasi ledakan kemarin hanya berjarak beberapa meter dari Katedral Our Lady of Mount Carmel yang dibom pada Januari tahun lalu yang menewaskan 23 orang dan melukai 102 orang. Dua di antara yang tewas itu warga Indonesia yang diklaim militer Filipina pelaku bom bunuh diri.

Peristiwa dua ledakan bom di Jolo kemarin berlangsung siang hari dengan interval waktu sekitar 1 jam.

Ledakan pertama terjadi pada jam 11.54 siang waktu Jolo di sebelah pusat perbelanjaan Paradise Food Shop.

Ledakan kedua terjadi jam 12.57 siang di kantor cabang Development Bank of the Phillipines atau Goteckleng Building. Di sini pembawa bomnya seorang perempuan yang tewas dalam ledakan bersama tentara yang mencurigai dirinya.

Milisi Abu Sayyaf belum memberikan tanggapan tentang dua ledakan bom ini hingga Selasa pagi.

Sumber:
https://newsinfo.inquirer.net/1326572/2-blasts-rock-jolo-abu-leader-hunted

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya