MAGA Dilarang, Donald Trump Ajak Pendukung Boikot Ban Goodyear

Jumat, 21 Agustus 2020 08:45 WIB

Presiden AS Donald Trump berbicara selama briefing harian tentang virus corona di Gedung Putih di Washington, AS, 21 Juli 2020. [REUTERS / Leah Millis]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump pada Rabu mendesak konsumen untuk memboikot ban Goodyear dengan mengklaim perusahaan ban itu telah melarang topi bertuliskan kalimat kampanye "Make America Great Again" atau MAGA.

Selama konferensi pers Gedung Putih pada Rabu, Trump mengatakan dia tidak senang dengan Goodyear. "Apa yang mereka lakukan adalah bermain politik," kata Trump, dikutip dari CBS News, 21 Agustus 2020.

"Dan lucunya, orang-orang yang bekerja untuk Goodyear, saya jamin, saya melakukan polling yang sangat baik dengan semua pekerja hebat di Goodyear," katanya mengklaim banyak pendukungnya di lini pekerja Goodyear.

Trump kemudian menegaskan ada sesuatu yang sangat salah di puncak pimpinan Goodyear. "Apa yang dilakukan kaum kiri radikal adalah mereka membuat orang tidak mungkin melakukan bisnis jika mereka Republikan atau jika mereka konservatif," kata Trump.

Trump juga menyarankan untuk mengganti ban pada kendaraan US Secret Service yang dia kendarai.

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada hari yang sama, Trump berkicau di Twitter, "Jangan beli BAN GOODYEAR - Mereka mengumumkan LARANGAN PADA TOPI MAGA. Carilah ban yang lebih murah! (Inilah yang dilakukan radikal kiri Demokrat. Dua kubu bisa bermain di permainan yang sama, dan kita juga harus mulai bermain sekaran!)."

Twit Trump muncul setelah laporan oleh WIBW-TV di Topeka, Kansas, bahwa beberapa karyawan di pabrik Goodyear di kota itu diberi tahu bahwa perusahaan itu "tidak memiliki toleransi" karena mengenakan pakaian dengan pesan politik.

Pesan-pesan tersebut dilaporkan termasuk pakaian MAGA, serta semua pakaian lainnya dengan tema politik, serta frasa seperti "All Lives Matter" dan "Blue Lives Matter."

Menurut slide pelatihan yang ditampilkan oleh stasiun televisi WIBW-TV, perusahaan tersebut mengatakan beberapa slogan dapat diterima, termasuk "Black Lives Matter" dan pesan-pesan terkait kebanggaan LGBT.

Goodyear mengeluarkan pernyataan pada Rabu bahwa perusahaan selalu dengan sepenuh hati mendukung kesetaraan dan penegakan hukum dan akan terus melakukannya. Goodyear mengatakan bahwa gambar tersebut tidak berasal dari kantor pusat perusahaan Goodyear dan bukan bagian dari kelas pelatihan, namun menegaskan kembali larangannya terhadap konten politik di tempat kerja.

Goodyear kembali mengklarifikasi kebijakannya tentang pakaian kerja yang dapat diterima pada Kamis, satu hari setelah laporan bahwa salah satu fasilitasnya di Topeka, Kansas telah melarang pakaian "Make America Great Again" dan "Blue Lives Matter" yang mendorong Presiden Trump untuk menyerukan boikot terhadap Perusahaan yang berbasis di Ohio.

Dikutip dari Fox Business, pimpinan dan CEO Goodyear Rich Kramer mengatakan slide dari presentasi di pabrik Topeka tidak disetujui atau didistribusikan oleh Goodyear Corporate atau siapa pun di luar fasilitas itu. Perusahaan telah mengklarifikasi kebijakannya untuk memberi tahu karyawan bahwa mereka dapat mengungkapkan dukungan untuk penegakan hukum melalui pakaian di fasilitas Goodyear, tetapi diminta untuk menjaga diri dari mengenakan pakaian yang bersifat politik.

Goodyear, didirikan lebih dari seabad yang lalu, mempekerjakan sekitar 63.000 orang. Beberapa orang di media sosial menunjukkan bahwa upaya Trump untuk mengalihkan penjualan dari Goodyear berpotensi menyebabkan hilangnya pekerjaan di Amerika Serikat pada saat tingkat pengangguran tetap lebih tinggi daripada Resesi Hebat.

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

12 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

19 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

23 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

30 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

32 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

34 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

35 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

35 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya