Oposisi Belarus Dorong Lebih Banyak Demonstrasi Pada Lukashenko

Sabtu, 15 Agustus 2020 09:30 WIB

Pemimpin oposisi Belarus Svetlana Tikhanouskaya

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua oposisi Belarus, Svetlana Tikhanouskaya, mendorong lebih banyak demonstrasi terhadap rezim Alexander Lukashenko. Hal tersebut menyusul kemenangan Alexander Lukashenko untuk keenam kalinya pada Pilpres Belarus beberapa hari lalu.

Selain mendorong adanya lebih banyak unjuk rasa terhadap Alexander Lukashenko, Svetlana Tikhanouskaya juga mendesak adanya penghitungan ulang hasil Pilpres Belarus. Menurutnya, ada yang tidak beres dari kemenangan Lukashenko yang diklaim memperoleh 80 persen suara.

"Warga Belarus tidak ingin lagi hidup dengan pemerintahan yang lama. Pertahakanlah pilihan kita, jangan menghindar. Suara kita perlu didengar," ujar Svetlana Tikhanouskaya di tengah pengungsiannya di Lithuania, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 15 Agustus 2020.

Hingga berita ini ditulis, unjuk rasa menentang hasil Pilpres Belarus sudah berjalan enam hari. Rakyat turun ke jalan untuk memprotes hasil Pilpres Belarus yang mereka yakini telah dimanipulasi.

Puluhan ribu warga bergabung dalam unjuk rasa tersebut. Beberapa di antaranya adalah buruh yang bekerja di pabrik-pabrik milik negara. Alhasil, selama unjuk rasa berlangsung, kegiatan ekonomi nyaris terhenti.

Selama unjuk rasa berlangsung, ribuan demonstran ditangkap oleh aparat Belarus. Beberapa di antaranya adalah jurnalis. Belakangan, ribuan demonstran tersebut dibebaskan usai desakan dari masyarakat menguat.

Perkembangan terbaru, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, mempersiapkan sanksi bagi Pemerintah Belarus. Menurutnya, mereka sudah melanggar nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Luar Negeri Belarus, Vladimir Makei, menyatakan bahwa pemerintahannya sudah siap membuka dialog dengan Uni Eropa terkait situasi di negaranya. "Kami terbuka untuk dialog yang konstruktif dan objektif," ujarnya mengakhiri.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

1 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

5 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

6 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

7 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

14 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

14 hari lalu

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

14 hari lalu

Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya