TikTok Akan Diakusisi Microsoft, Donald Trump Minta Jatah

Rabu, 5 Agustus 2020 18:40 WIB

Presiden AS Donald Trump berbicara selama briefing harian tentang virus corona di Gedung Putih di Washington, AS, 21 Juli 2020. [REUTERS / Leah Millis]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump belum puas 'mengerjai' TikTok perihal syarat beroperasi di Amerika. Usai mengharuskan TikTok memiliki kepemilikan baru sebelum 15 September, Donald Trump meminta jatah uang atas segala kesepakatan yang dibuat TikTok nantinya.

"Saat ini mereka tidak memiliki hak apapun untuk beroperasi di Amerika selain kami berikan. Jadi, kalau kami ingin memberikan izin, maka harus ada yang diterima negara ini. (TikTok) Itu adalah aset berharga," ujar Donald Trump pada Selasa lalu, dikutip dari CNN, Rabu, 5 Agustus 2020.

Sejumlah pakar menganggap apa yang dikatakan Donald Trump tidak pantas. Sebab, menurut mereka, hal itu sama saja dengan memeras perusahaan yang ingin beroperasi ke Amerika. Dalam kasus TikTok, mereka mencoba menjual operasional di Amerika ke Microsoft agar tidak diblokir oleh Donald Trump.

Salah satunya dinyatakan oleh Avery Gardiner, penasehat senior untuk urusan persaingan usaha dan pertukaran data di Center for Democracy and Technology. Ia berkata, sangat tidak umum dan jelas-jelas salah perihal apa yang dilakukan Donald Trump. Jika dibiarkan, hal itu akan jadi preseden buruk ke depannya.

"Bukan tempatnya seorang Presiden Amerika menentukan perusahaan mana yang boleh beroperasi di Amerika atau tidak berdasarkan sumbangan uang yang diberikan," ujarnya.

Praktisi hukum dari firma Eversheds Sutherland, Jeffrey Bialos, menyatakan hal senada. Menurutnya, sangat berlebihan apabila Donald Trump meminta uang sebagai syarat memperbolehkan TikTok beroperasi di Amerika. Ia berkata, lebih masuk akal Pemerintah Amerika memberikan denda ke TikTok.

Denda tersebut bisa dikaitkan dengan investigasi persaingan usaha yang dilakukan Dewan Investasi Asing Amerika (CFIUS). CFIUS diketahui tengah mengkaji akuisisi Muscal.ly oleh TikTok pada 2016 lalu.

"Argumen paling wajar yang bisa saya pikirkan, Pemerintah Amerika meminta kompensasi atas proses hukum, waktu yang mereka habiskan untuk mengurus TikTok," ujar Bialos.

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Cara Mengembalikan Akun TikTok yang Ditangguhkan dengan Mudah

2 jam lalu

Cara Mengembalikan Akun TikTok yang Ditangguhkan dengan Mudah

Aplikasi TikTok bisa dibanned karena beberapa alasan, seperti kesalahan konten. Berikut ini cara mengembalikan akun TikTok yang ditangguhkan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

5 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

16 jam lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

16 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

17 jam lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

18 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

Microsoft menyodorkan sejumlah rencana untuk Indonesia melalui investasi sebesar Rp 27,6 triliun.Salah satunya pelatihan AI untuk 840 ribu peserta.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

1 hari lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

1 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya