TEMPO.CO, Jakarta - TikTok akhirnya mengalah untuk tetap bisa bertahan di Amerika. Dikutip dari Reuters, ByteDance, pemilik aplikasi TikTok, setuju untuk melepas kepemilikannya kepada Microsoft. Namun, hal tersebut hanya berlaku untuk operasional TikTok di Amerika.
"Dengan kesepakatan yang baru, ByteDance akan keluar sepenuhnya dari bisnis TikTok di Amerika dan Microsoft akan mengambil alih," ujar sumber, yang enggan disebutkan namanya, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 1 Agustus 2020.
Sebagaimana diketahui, Presiden Amerika Donald Trump pada Sabtu kemarin menyatakan bahwa dirinya akan memblokir TikTok. Alasannya, ia mengklaim TikTok menjadi jalur Partai Komunis Cina untuk mencuri data-data warga AS.
Donald Trump berencana memblokir TikTok paling cepat akhir pekan ini. Hal itu ia nyatakan usai negosiasi awal antara ByteDance dan Microsoft gagal. Kegagalan itu dipicu masalah nilai transaksi dan keinginan ByteDance memiliki saham minoritas terhadap TikTok di Amerika.
Dengan pelepasan saham mayoritas di Amerika ini, maka Microsoft akan memiliki kendali untuk melindungi semua data pengguna di negeri Paman Sama. Di sisi lain, keluarnya ByteDance dari bisnis TikTok di Amerika membuka peluang masuknya investor-investor baru.
Hingga berita ini ditulis, baik TikTok maupun Microsoft belum memberikan komentar. Hal yang sama berlaku untuk Trump. Namun, Donald Trump sempat mengatakan bahwa marger dan akuisisi TikTok tak akan menyelamatkannya dari kemungkinan diblokir.
"Kami bukan negara M&A (Merger and Acquisition)," ujar Donald Trump
ISTMAN MP | REUTERS