Benjamin Netanyahu Sindir Pendemo, Benny Gantz Bela Demonstrasi

Senin, 3 Agustus 2020 14:00 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat konferensi pers di Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, didampingi Menteri Pertahanan Benny Gantz, 27 Juli 2020, menyusul dugaan penyusupan milisi Hizbullah di perbatasan Israel-Lebanon.[Tal Shahar/REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz membela para pendemo yang menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mundur, setelah Netanyahu menuduh pendemo menginjak-injak demokrasi dan media Israel mendorong mereka untuk berdemo.

Netanyahu, 70 tahun, yang dilantik untuk masa jabatan kelima pada Mei setelah pemilihan umum, sering mengeluhkan bias pers terhadapnya. Beberapa dakwaan korupsinya berkaitan dengan dugaan upayanya agar media meliput positif tentang dirinya sebagai timbal balik suap.

Ribuan warga Israel turun ke jalan, termasuk berunjuk rasa di luar rumah Netanyahu di Yerusalem, untuk memprotes dugaan korupsi dan kesulitan ekonomi karena krisis virus corona.

Netanyahu, yang mengepalai partai sayap kanan Likud, telah membantah melakukan kesalahan dalam tiga kasus korupsi terhadapnya.

Sejumlah demonstran menggelar aksi protes terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang didakwa karena kasus suap, penipuan dan pelanggaran pada Januari lalu di luar kediaman Netanyahu di Yerusalem, Israel, 22 Juli 2020. Unjuk rasa ini untuk memprotes kebijakan ekonomi Pemerintah Israel di tengah gelombang pandemik virus corona. Mereka pun menyerukan Perdana Meneri Netanyahu mengundurkan diri menyusul berlanjutnya persidangan dugaan korupsi yang dilakukan Netanyahu. REUTERS/Ronen Zvulun

Advertising
Advertising

Pada pertemuan kabinet mingguan Netanyahu mengatakan para pendemo Israel berupaya untuk menginjak-injak demokrasi.

"Demonstrasi ini dipicu oleh mobilisasi media, yang tidak dapat saya ingat," katanya. Bibi, panggilan Netanyahu, menuduh pers Israel "mirip media Korea Utara" dan bias terhadapnya.

"Mereka tidak melaporkan demonstrasi (karena) mereka berpartisipasi di dalamnya. Mereka memanas-manasi," kata Netanyahu, yang kembali sebagai perdana menteri pada tahun 2009 setelah masa jabatan pertama dari 1996-99.

"Saya mengutuk kekerasan apapun. Kekerasan tidak memiliki tempat, di kedua sisi, dan kami tidak memiliki toleransi untuk manifestasi kekerasan atau ancaman kekerasan," kata Netanyahu pada pertemuan tersebut, dikutip dari Times of Israel. Netanyahu tampaknya merujuk pada demonstrasi penentang dirinya yang sering berujung ricuh.

Pemimpin partai Biru dan Putih Benny Gantz dalam pengumuman jajak pendapat keluar selama pemilihan parlemen Israel di Tel Aviv, Israel, Rabu, 18 September 2019. REUTERS/Amir Cohen

Demonstran yang menuntut Netanyahu mundur kebanyakan adalah generasi muda Israel, disusul jajak pendapat yang menunjukkan popularitasnya menurun.

Mantan oposisi yang kini menjadi mitra koalisi utama Netanyahu, Menteri Pertahanan Benny Gantz dari Partai Biru Putih, membela demonstrasi.

"Hak untuk memprotes adalah darah kehidupan demokrasi," kata Gantz pada pertemuan kabinet.

"Sebagai pemerintah, kita memiliki tanggung jawab untuk membiarkan demonstrasi berlangsung dan melindungi para demonstran, yang sayangnya diserang kemarin," papar Gantz, yang juga merupakan calon perdana menteri alternatif di bawah kesepakatannya dengan Netanyahu.

Gantz mengatakan dia membahas masalah ini dengan Menteri Keamanan Publik Amir Ohana. Dia meminta agar semua orang menahan diri dari kekerasan, dan bagi Polisi Israel untuk bertindak dengan kekuatan minimum yang diperlukan untuk menjaga ketertiban.

Unjuk rasa terbaru di Yerusalem pada Sabtu malam menarik sekitar 10.000 orang, menurut perkiraan. Demonstrasi pada umumnya berlangsung damai, tetapi lima orang yang menuntut ditahan karena diduga menyerang pendemo Netanyahu, dan 12 orang ditahan pada akhir protes setelah polisi mengatakan mereka menolak mengosongkan daerah itu.

Para pendemo telah berminggu-minggu mengadakan unjuk rasa di luar kediaman Benjamin Netanyahu di Balfour Street di Yerusalem, serta di Tel Aviv dan daerah lainnya, menyerukan perdana menteri untuk mundur karena dakwaannya atas tuduhan korupsi. Mereka telah bergabung dalam beberapa minggu terakhir bersama warga Israel yang memprotes kebijakan ekonomi pemerintah selama pandemi virus corona, dengan ribuan massa yang kian bertambah.

Berita terkait

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

3 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

4 jam lalu

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

5 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

12 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

12 jam lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

13 jam lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

15 jam lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

21 jam lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

23 jam lalu

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

Demo Mahasiswa Universitas Columbia menuntut pembebasan Palestina, gencatan senjata di Gaza, dan penghentian kerja sama dengan Israel

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya