Uni Eropa Beri Sanksi Rusia, Korut, dan Cina Karena Peretasan

Jumat, 31 Juli 2020 13:39 WIB

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa menetapkan sanksi terhadap Departemen Intelijen Rusia serta perusahaan dari Korea Utara dan Cina. Sanksi tersebut dipicu sejumlah kasus peretasan ke anggota Uni Eropa pada beberapa tahun terakhir. Salah satunya, peretasan oleh Rusia pada 2017.

"Departemen Intelijen Rusia telah meluncurkan dua serangan siber pada Juni 2017 yang menyerang beberapa perusahaan Eropa dan menimbulkan kerugian finansial besar," ujar pernyataan pers Uni Eropa, Reuters, Jumat, 31 Juli 2020.

Untuk Korea Utara, adalah perusahaan Chosun Expo yang dikenai sanksi. Alasannya, mereka berafiliasi dengan kelompok Lazarus yang bertanggung jawab atas sejumlah serangan siber berskala besar. Salah satu aksinya, pencurian US$81 juta dari Bank Bangladesh dan Federal Reserve Bank of New York, 2016.

Sementara itu, untuk Cina, Uni Eropa secara spesifik memberikan sanksi ke perusahaan teknologi Haitai Technology Development. Uni Eropa menyebut perusahaan tersebut bertanggung jawab atas Operasi Cloud Hopper yang bertujuan mencuri data-data sensitif dari perusahaan multi nasional.

Sanksi Uni Eropa untuk ketiganya meliputi beberapa hal. Selain larangan perjalanan dan pembekuan aset, ketiganya tak boleh lagi bertransaksi dengan perusahaan Eropa. Perusahaan Eropa pun dilarang menjalin kerjasama dengan mereka.

Rusia belum memberikan tanggapan atas sanksi siber pertama dari Uni Eropa tersebut. Korea Utara membantah terlibat dalam aksi peretasan kelompok Lazarus. Cina malah mengatakan bahwa mereka justru sering menjadi korban peretasan.

"Kami memiliki komitmen untuk menjaga keamanan jaringan internet dan kami adalah adalah satu korban terbesar serangan peretasan," ujar kantor Misi Diplomatik Cina untuk Uni Eropa dalam pernyataan persnya.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

13 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

15 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

16 jam lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

18 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

20 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya