Presiden AS Donald Trump berbicara selama briefing harian tentang virus corona di Gedung Putih di Washington, AS, 21 Juli 2020. [REUTERS / Leah Millis]
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump mengklarifikasi pernyataannya soal meminta Pilpres Amerika diundur. Ia berkata, apa yang ia inginkan sesungguhnya adalah perhatian terhadap potensi kecurangan pemilu via pos.
"Saya meinginkan pemilu dan saya menginginkan hasil, lebih dari kalian. Saya tidak ingin menundanya," ujar Donald Trump menegaskan di Gedung Putih, Kamis waktu Amerika, 30 Juli 2020.
Donald Trump melanjutkan, dirinya menginginkan kebijakan penggunaan hak suara via pos dikaji kembali karena berpotensi dicurangi. Menurutnya, percuma ada pemilu jika kemudian harus menunggu hasilnya beberapa bulan karena adanya kecurangan.
Sebagai catatan, dalam sejarah Amerika, belum pernah terjadi kecurangan pemilu via pos. Selain itu, sejumlah pejabat pemerintah juga menyakini kecil kemungkinan pemilu via pos dicurangi kecuali produksi surat suara dibuka secara massal.
"Saya tidak mau menunggu hasil Pilpres Amerika selama tiga bulan dan mendapati ada banyak surat suara yang hilang. Pilpres Amerika jadi tidak berarti apapun," ujar Donald Trump.
"Apakah saya ingin tanggal Pilpres Amerika diubah? Tidak. Saya hanya tidak ingin Pilpres Amerika yang curang," ujar Donald Trump menegaskan.
Jika tidak ditunda, Pilpres Amerika berlangsung 3 November 2020 nanti dan sudah diatur Konstitusi Amerika.
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
35 hari lalu
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.