TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia Dmitry Mezentsev menyebut Belarus telah salah tangkap dalam insiden penahanan 30 tentara bayaran di Minsk. Menurut Mezentsev, puluhan tentara bayaran asal Rusia tersebut tidak berada di Belarus untuk operasi militer, bahkan terorisme, seperti yang dituduhkan.
"Mereka telah salah dituduh hendak menciptakan ketidakstabilan di Belarus. Mereka sedang dalam perjalanan menuju negara dunia ketiga," ujar Mezentsev, dikutip dari Reuters, Kamis, 30 Juli 2020.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Belarus menangkap dan menahan 30 tentara bayaran asal Rusia. Mereka diduga hendak mengganggu Pilpres pada Agustus nanti. Adapun penangkapan pada hari Rabu tersebut berbekal laporan intelijen soal menyusupnya 200 tentara Rusia.
Ke-30 tentara bayaran tersebut diketahui terdaftar atas kontraktor militer swasta di Rusia, Wagner. Wagner adalah salah satu kontraktor militer terbesar di Rusia.
Uniknya, ketika barang-barang puluhan tentara bayaran itu diamankan, mereka membawa mata uang dan sim card untuk Sudan. Hal itu membuat sejumlah pihak, termasuk Rusia, menyebut Belarus telah salah tangkap dan asal main tuduh.
"Tidak ada bukti kuat untuk memperkarakan mereka atas tuduhan hendak mencampuri urusan domestik Belarus. Bisa saja mereka disewa untuk menjaga infrastruktur penting di negara lain," ujar Mezentsev.
Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, menyatakan hal senada. Mereka sekarang menuntut penjelasan lengkap dari Belarus soal penangkapan tersebut dan ingin hak hukum ke-30 tentara dipenuhi.
"Kami tidak memiliki informasi apapun soal mereka hendak bertindak ilegal," ujarnya