Amerika Batalkan Kebijakan Pemulangan Pelajar Internasional

Rabu, 15 Juli 2020 17:30 WIB

Profesor dan ketua fakultas bisnis Harvard, Bharat Anand berinteraksi dengan mahasiswa yang berada di penjuru dunia yang disiarkan secara online di stasiun televisi WGBH, Boston, 21 Agustus 2015. Universitas Harvard meluncurkan kelas yang berbasis online. AP/Gretchen Ertl

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Imigrasi Amerika memutuskan untuk membatalkan kebijakan pemulangan pelajar internasional yang hanya mengambil kelas online. Keputusan tersebut diambil usai Departemen Imigrasi Amerika, Universitas Harvard, dan Institut Teknologi Masschusetts (MIT) bertemu untuk membahas jalan keluarnya.

"Pemerintah Amerika dan dua universitas yang menuntut kebijakannya sepakat untuk membatalkan kebijakan yang ada dan kembali ke status quo," ujar Hakim Distrik Massachusetts, Allison Burroughs, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Rabu, 15 Juli 2020.

Sebelumnya, Departemen Imigrasi Amerika sempat menyatakan bahwa semua pelajar internasional yang hanya mengambil kelas online diwajibkan untuk pulang ke negara masing-masing. Jika membandel, maka pelajar terkait akan dideportasi dari Amerika. Hal itu berkaitan dengan banyaknya universitas menggelar kelas online kala pandemi Corona.

Jika tidak ingin pulang ke negara masing-masing, Departemen Imigrasi memberlakukan dua pilihan. Pilihan pertama, pelajar internasional mengkombinasikan kelas online dan kelas tatap muka. Pilihan kedua, pindah kampus yang memfasilitasi kelas tatap muka.

Kebijakan pemulangan pelajar internasional dari Departemen Imigrasi Amerika tersebut diprotes berbagai universitas dan pelajar. Selain dianggap dadakan, kelas tatap muka juga dianggap masih beresiko di kala pandemi Corona Amerika terus memburuk. Ujungnya, Universitas Harvard dan MIT memutuskan untuk menggugatnya ke pengadilan.

"Departemen Imigrasi Amerika melanggar prosedur ketika menciptakan kebijakan tanpa justifikasi ataupun masukan dari publik," ujar pernyataan legal Universitas Harvard dan MIT yang didukung universitas dari 17 negara bagian.

Secara terpisah, Departemen Imigrasi Amerika menyatakan bahwa kebijakan pemulangan pelajar internasional sesungguh sudah sesuai dengan aturan imigrasi. Dalam regulasi visa pelajar, mengambil kelas online saja memang dilarang. Namun, mereka mengakui bahwa aturan itu dalam situasi normal.

"Kami juga memberikan keringanan pada pelajar internasional untuk tetap mempertahankan visa mereka meski harus pulang ke negara masing-masing," ujar penjelasan Departemen Imigrasi soal kebijakan yang dibatalkan.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

36 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya

Universitas Harvard Dikomplain Diduga Diskriminasi Mahasiswa Muslim

8 Februari 2024

Universitas Harvard Dikomplain Diduga Diskriminasi Mahasiswa Muslim

Kementerian Pendidikan Amerika Serikat mengusut komplain bahwa Universitas Harvard terlibat dalam diskriminasi mahasiswa muslim pendukung Palestina.

Baca Selengkapnya

Profil Universitas Harvard, Almamater Tom Lembong yang Diragukan Intelektualnya oleh Luhut dan Bahlil

27 Januari 2024

Profil Universitas Harvard, Almamater Tom Lembong yang Diragukan Intelektualnya oleh Luhut dan Bahlil

Luhut hingga Bahlil ragukan intelektualitas Tom Lembong yang lulusan Universitas Harvard. Berikut profil kampusnya.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bandingkan Kinerjanya dengan Tom Lembong yang Lulusan Harvard: Tidak Mesti Pintar Bikin Pidato..

24 Januari 2024

Bahlil Bandingkan Kinerjanya dengan Tom Lembong yang Lulusan Harvard: Tidak Mesti Pintar Bikin Pidato..

Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membandingkan kinerjanya di Kementerian Investasi dengan Tom Lembong.

Baca Selengkapnya

Ultra Mikro BRI Diulas di Harvard Business Review, Ini Konsepnya

23 Januari 2024

Ultra Mikro BRI Diulas di Harvard Business Review, Ini Konsepnya

Konsep Holding UMi disebut mampu menawarkan bantuan yang sangat diperlukan bagi para pengusaha ultra mikro di Indonesia

Baca Selengkapnya

Profil Claudine Gay, Profesor Pemerintahan yang Jadi Presiden Harvard Kulit Hitam Pertama

4 Januari 2024

Profil Claudine Gay, Profesor Pemerintahan yang Jadi Presiden Harvard Kulit Hitam Pertama

Claudine Gay menjadi Presiden Harvard ke-30 menggantikan Lawrence S Bacow (72) yang menjabat sebagai presiden sejak 2018.

Baca Selengkapnya

Presiden Harvard Mundur, Tersangkut Tuduhan Plagiarisme dan Antisemitisme

4 Januari 2024

Presiden Harvard Mundur, Tersangkut Tuduhan Plagiarisme dan Antisemitisme

Presiden Harvard Claudine Gay mendapat tekanan untuk mengundurkan diri dari komunitas Yahudi di Harvard dan beberapa anggota Kongres AS.

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Harvard Mundur, Dampak Perang Israel Hamas

3 Januari 2024

Rektor Universitas Harvard Mundur, Dampak Perang Israel Hamas

Rektor Universitas Harvard Claudine Gay mengundurkan diri di tengah kasus anti-semit dan plagiarisme. Ia dikecam setelah perang Israel Hamas.

Baca Selengkapnya

Ratusan Profesor Harvard Tolak Tuntutan Pemecatan Rektor karena Antisemitisme, Ini Sebabnya

12 Desember 2023

Ratusan Profesor Harvard Tolak Tuntutan Pemecatan Rektor karena Antisemitisme, Ini Sebabnya

Ratusan guru besar dan dosen Universitas Harvard menandatangani petisi penolakan pemecatan rektor karena pernyataan antisemitisme.

Baca Selengkapnya

Australia Perketat Visa, Pelajar dengan Bahasa Inggris Pas-pasan dan Pekerja Rendahan Sulit Masuk

11 Desember 2023

Australia Perketat Visa, Pelajar dengan Bahasa Inggris Pas-pasan dan Pekerja Rendahan Sulit Masuk

Australia memperketat peraturan visa bagi pelajar internasional dan pekerja berketerampilan rendah karena sistem migrasi sekarang dinilai "rusak".

Baca Selengkapnya