Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kantor Imigrasi Amerika Ancam Deportasi Mahasiswa Kelas Online

image-gnews
Gedung Widener Library di kampus Harvard University, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, 30 Juni 2015. Nama Harvard diambil dari nama John Harvard, penyumbang terbesar universitas tersebut, yang merupakan lulusan Universitas Cambridge, Inggris. Victor J. Blue/Bloomberg via Getty Images
Gedung Widener Library di kampus Harvard University, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, 30 Juni 2015. Nama Harvard diambil dari nama John Harvard, penyumbang terbesar universitas tersebut, yang merupakan lulusan Universitas Cambridge, Inggris. Victor J. Blue/Bloomberg via Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Imigrasi Amerika Serikat mengumumkan bahwa pelajar internasional harus pulang ke negara masing-masing jika universitas mereka memutuskan untuk membuka kelas online saja. Jika membandel, maka ancamannya adalah deportasi. 

Keputusan itu diumumkan Departemen Imigrasi pada hari Senin kemarin. Tak ayal ada ribuan mahasiswa internasional yang bisa terdampak oleh aturan tersebut, tak terkecuali mereka yang mengikuti kelas penjuruan atau non-akademis. Adapun keputusan diambil terkait pengendalian virus Corona (COVID-19). 

"Pelajar dengan visa tertentu tidak akan diperbolehkan untuk mengambil kelas online saja dan tetap berada di Amerika," ujar Departemen Imigrasi Amerika sebagaimana dikutip dari CNN, Selasa, 7 Juli 2020.

Departemen Imigrasi Amerika menambahkan bahwa Kementerian Luar Negeri tidak akan menerbitkan visa untuk mereka yang hanya mengambil kelas online dari universitas. Sekalipun sudah memegang visa, Departemen Imigrasi tidak akan mengizinkan mahasiswa terkait untuk masuk ke Amerika.

Pihak Imigrasi menegaskan bahwa peraturan ini hanya berlaku untuk mereka yang sepenuhnya mengambil kelas online. Jika pelajar internasional mengambil kelas online dan kelas tatap muka, maka tetap diperbolehkan berada di Amerika. Pengecualian juga akan diberikan apabila pelajar internasional memilih opsi pindah kampus yang membuka kelas fisik.

Kebijakan tersebut mengejutkan organisasi mahasiswa internasional dan organisasi pendidikan di Amerika. Mereka menyebut pengumuman itu terlalu dadakan.

"Keputusan itu akan menimbulkan kehebohan dan kebingungan. Kami berharap pemerintah bisa menimbang berbagai kemungkinan lain untuk masalah ini," ujar Wakil Presiden Dewan Pendidikan Amerika, Brad Farnsworth.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Universitas Harvard, Larry Bacow, memberikan pernyataan serupa. Ia sungguh khawatir dengan keputusan Departemen Imigrasi yang tidak memandang situasi dan kondisi pelajar internasional di Amerika. Ia mengatakan bahwa beberapa pelajar mengambil kelas online bukan karena ingin mengakali sistem, tetapi karena situasi tidak memungkinkan kelas tatap muka.

"Keputusan Departemen Imigrasi tidak menghargai upaya kampus untuk menyeimbangkan keamanan dan program pendidikan," ujar Bacow yang akan terus memantau perkembangan kebijakan baru ini dengan kampus lainnya.

Pelajar Harvard Kennedy's School dari Mexico, Valeria Mendiola, mengaku kesal dengan keputusan Departemen Imigrasi. Ia berkata, tidak semua pelajar memiliki kemampuan pulang dengan cepat ke negara masing-masing. "Saya mudah saja kembali ke Mexico, tapi tidak dengan teman-teman saya," ujarnya.

ISTMAN MP | CNN


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

1 hari lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

1 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Mengenal Apa Itu Deportasi dan Tips Menghindarinya

2 hari lalu

Apa itu deportasi? Deportasi merujuk pada tindakan paksa mengeluarkan WNA dari wilayah negara. Berikut penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Deportasi dan Tips Menghindarinya

Apa itu deportasi? Deportasi merujuk pada tindakan paksa mengeluarkan WNA dari wilayah negara. Berikut penjelasan lengkapnya.


5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

3 hari lalu

Logo Universitas Indonesia. TEMPO, Savero Aristia Wienanto.
5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.


10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

9 hari lalu

SNBP, Seleksi Nasional Nerdasarkan Prestasi. FOTO/X
10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

11 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


Permohonan Visa Ditolak, Periksa 6 Kesalahan Umum Ini

11 hari lalu

Ilustrasi Paspor. TEMPO/Fardi Bestari
Permohonan Visa Ditolak, Periksa 6 Kesalahan Umum Ini

Kalau sedang merencanakan perjalanan ke luar negeri, memahami kesalahan umum tentang pengajuan visa dapat meningkatkan peluang visa disetujui


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

12 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


Pembuatan E-Paspor Kini Bisa Dilakukan di Seluruh Kantor Imigrasi

13 hari lalu

Loket pembuatan paspor berbasis elektronik. Tempo/Tony Hartawan
Pembuatan E-Paspor Kini Bisa Dilakukan di Seluruh Kantor Imigrasi

Pembuatan e-paspor atau paspor elektronik kini bisa dilakukan di 126 kantor imigrasi. Simak kelebihan e-paspor dibanding paspor biasa.


BP2MI Kritik Pembatasan Barang Impor Penumpang: Membebani Pekerja Migran Indonesia

14 hari lalu

Tangkapan layar Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam konferensi pers terkait peristiwa tenggelamnya kapal PMI Indonesia di Korsel, diikuti dari Jakarta, Minggu (10/3/2024) (ANTARA).
BP2MI Kritik Pembatasan Barang Impor Penumpang: Membebani Pekerja Migran Indonesia

BP2MI kritik aturan pembatasan barang impor yang dibawa penumpang. Dinilai membebani pekerja migran Indonesia.