Donald Trump Merasa Berjasa Atas Pemblokiran Huawei di Inggris

Rabu, 15 Juli 2020 16:00 WIB

Presiden AS Donald Trump mengenakan masker saat mengunjungi Pusat Kesehatan Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland, AS, 11 Juli 2020. REUTERS/Tasos Katopodis

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump mengklaim dirinya berjasa atas keputusan pemblokiran Huawei dari proyek jaringan 5G Inggris. Menurut Donald Trump, tanpa peringatan darinya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tak akan berani mengambil keputusan itu.

"Kami berhasil menyakinkan banyak negara. Sebagian besarnya saya lakukan sendiri," klaim Trump, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 15 Juli 2020.

Diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri Boris Johnson memutuskan untuk tidak melibatkan Huawei dalam proyek jaringan 5G Inggris per 2027. Dengan kata lain, semua infrastruktur jaringan 5G yang dibangun Huawei di Inggris harus hilang pada 2027 nanti. Keamanan menjadi pertimbangan Boris Johnson untuk tidak lagi melibatkan Huawei.

Awalnya, Huawei sempat direncanakan akan menggarap seluruh jaringan 5G di Inggris. Bahkan, Huawei sudah giat berpromosi bahwa mereka akan berperan dalam pembangunan jaringan telekomunikasi di Inggris. Namun, semua mulai berubah ketika Donald Trump mengklaim Huawei berbahaya.

Donald Trump memperingatkan Boris Johnson bahwa memakai Huawei berarti membuat Inggris rentan disusupi intelijen Partai Komunis Cina. Apalagi, klaim Trump, Huawei dekat dengan Pemerintah Cina. Boris Johnson sempat menolak ucapan Trump dan memintanya mencari alternatif lain jika Huawei memang berbahaya.

Belakangan, kapasitas Huawei di proyek jaringan 5G inggris mulai menurun. Tak lagi memegang peran besar, Huawei hanya diizinkan menggarap jaringan 5G yang arus lalu lintasnya tidak padat. Terakhir, seperti yang telah disebutkan, Huawei tidak dilibatkan lagi di proyek jaringan 5G Inggris.

Trump tidak memberikan penjelasan lebih lanjut soal bahaya dari Huawei. Ia hanya mengatakan bahwa Huawei membawa ancaman besar untuk Inggris. "Huawei adalah resiko keamanan yang berbahaya. Sangat berbahaya," ujar Trump menegaskan.

Juru bicara Huawei di Inggris, Edward Brewster, mengakui bahwa Donald Trump berperan besar dalam pemblokiran di Inggris. Selain karena Donald Trump menerapkan sanksi di mana Huawei tak bisa lagi mendapat akses teknologi dari Amerika, juga karena isu keamanan yang digaungkannya.

"Sangat disayangkan masa depan kami di Inggris telah dipolitisasi dan ini bukan tentang isu keamanan, namun semata-mata karena terkait isu kebijakan dagang AS," ujar Edward Brewster soal pemblokiran Huawei dari proyek jaringan 5G Inggris.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

12 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

5 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

5 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya