Donald Trump Pangkas Hukuman Terpidana Pemberi Keterangan Palsu

Sabtu, 11 Juli 2020 14:13 WIB

Mantan penasihat kampanye Trump Roger Stone keluar gedung pengadilan setelah ia dijatuhi hukuman tiga tahun dan empat bulan penjara atas tuduhan berbohong kepada Kongres, merintang proses hukum, dan menghalangi saksi, di Pengadilan Distrik AS di Washington, AS, 20 Februari 2020. [REUTERS / Leah Millis]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump memangkas hukuman pidana yang seharusnya dijalani mantan pensehatnya, Roger Stone. Aslinya, Roger Stone harus menjalani hukuman penjara 40 bulan karena memberikan keterangan palsu terkait intervensi Rusia di Pilpres Amerika 2016.

Keputusan Trump untuk membebaskan Roger Stone dari hukuman penjara menjadi preseden buruk untuk pemerintahannya. Hal itu menunjukkan bahwa Trump siap mengintervensi proses hukum apabila berkaitan dengan temannya atau kepentingannya.

"Roger Stone sudah banyak menderita. Ia diperlakukan secara tidak adil, sama seperti orang lainnya yang terlibat di kasusnya. Dia sekarang pria yang bebas," ujar pernyataan pers Gedung Putih, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu, 11 Juli 2020.

Keputusan Trump untuk memangkas hukuman tersebut terbit tak lama setelah Roger Stone gagal mengajukan pengunduran penahanan kepada Pengadilan di Washington. Dalam hitungan menit, Trump memangkas habis hukumannya.

Roger Stone berkata bahwa Trump menghubunginya langsung untuk memberitahunya bebas dari hukuman. Mendengar hal tersebut, Stone mengaku langsung menggelar pesta dengan teman-temannya di Florida.

"Presiden (Trump) memberi tahu saya soal keputusannya, memangkas habis hukuman saya. Dia kemudian mendorong saya untuk mengajukan proses hukum selanjutnya," ujar Roger Stone.

Sebagai catatan, putusan Trump tidak bisa disamakan dengan grasi. Roger Stone tetap berstatus terpidana karena berbohong kepada investigator. Walau begitu, ia tidak perlu menjalani hukuman penjara yang dijatuhkan kepadanya, bahkan apabila banding dilakukan.

Juru bicra Trump, Kayleigh McEnany, menyebut Roger Stone sebagai korban disinformasi Rusia, media. dan oposisi yang cemburu akan kemenangan Trump. Menurutnya, sejak awal, kasus Roger Stone memang tidak seharusnya diproses.

"Tidak hanya Roger Stone menjadi korban persekusi, ia juga ditahan dalam operasi yang tak seharusnya disetujui," ujar Kayleigh McEnany.

Ketua Komite Intelijen dari Parlemen Amerika, Adam Schiff, menyatakan bahwa aksi Trump menunjukkan ada dua tipe hukum di Amerika. "Satu sistem untuk teman-temannya dan satu hukum lagi untuk lainnya," ujar anggota legislatif dari Partai Demokrat itu.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

10 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

12 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

15 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya