Facebook Ingin Blokir Kampanye Politik Saat Pilpres Amerika

Sabtu, 11 Juli 2020 11:27 WIB

Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg, pria asal Palo Alto, California, menepati urutan kelima orang terkaya di dunia 2018 versi Forbes dengan kisaran kekayaan 71 miliar Dollar AS. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi, Facebook, berencana memblokir segala macam kampanye politik pada masa Pilpres Amerika nanti. Salah satu pemicunya adalah berbagai kritik yang dilayangkan ke Facebook karena mengecualikan iklan dan kampanye politik dari mekanisme cek fakta.

"Pemblokiran ini masih dalam pembahasan dan belum difinalisasi," ujar sumber di internal Facebook, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 11 Juli 2020.

Facebook, selama ini, tidak melakukan pemblokiran apapun karena khawatir dianggap mengekang kebebasan berpendapat. Namun, makin banyaknya kampanye-kampanye politik yang disinformatif di Facebook, ditambah kritikan dari berbagai pihak, membuat perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut mulai menimbang pemblokiran.

Puncaknya adalah 900 pengiklan memutuskan untuk memboikot iklan di Facebook. Mereka menuntut langkah tegas dari Facebook untuk menghentikan penyebaran konten atau iklan dengan nada kebencian maupun disinformasi.

Jika Facebook jadi memblokir iklan atau kampanye politik jelang Pilpres Amerika nanti, maka hal tersebut akan berdampak kepada politisi. Facebook adalah salah satu platform andalan politisi untuk memperluas pesan kampanye politiknya, apalagi di masa pandemi seperti sekarang.

Donald Trump, misalnya, pada Pilpres Amerika 2016 lalu menggunakan kemampuan targeting Facebook untuk menyasar pemilih-pemilih potensial. Banyak pihak menganggap kemenangan Trump di Pilpres Amerika terbantu kampanye di media sosial yang massif, agresif, dan tertata.

Hingga berita ini ditulis, baik inkumben Donald Trump maupun capres Joe Biden belum memberikan tanggapan soal rencana Facebook tersebut. Namun, bulan lalu, Joe Biden mengatakan bahwa Facebook idealnya melakukan cek fakta terhadap semua iklan atau kampanye politik di platformnya. Minimal, kata Biden, dua pekan sebelum Pilpres Amerika.

Direktur Digital Tim Sukses Joe Biden, Rob Flaherty, berpendapat pemblokiran iklan atau kampanye politik di Facebook tidak akan menyelesaikan masalah disinformasi. Sebab, kata ia, kebanyakan kampanye disinformasi justru berasal dari konten tidak berbayar.

"Mengingatkan saja bahwa 80 persen masalah Facebook adalah konten tidak berbayar. Apapun yang mereka lakukan terhadap konten berbayar (termasuk kampanye politik) hanyalah pengalih perhatian," ujar Flaherty.

Hal senada disampaikan Alex Stamos, mantan Eksekutif Keamanan Facebook. Ia berkata, pemblokiran ikan atau kampanye politik malah akan menguntungkan Trump yang memiliki akses besar ke industri media. Menurutnya, cek fakta adalah strategi yang lebih bagus jelang Pilpres Amerika.

"Pemblokiran kampanye politik di Facebook hanya akan menguntungkan mereka yang memiliki banyak uang dan memiliki akses ke media. Tentu kalian tahu saya mendeskripsikan siapa," ujar Stamos.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

8 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

11 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

15 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

17 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

22 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

27 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

28 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

30 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya