Pengusaha Usul Prancis Jual Mona Lisa untuk Dana Pemulihan Covid

Jumat, 22 Mei 2020 08:00 WIB

Seorang pekerja memasang salinan lukisan Mona Lisa abad ke-17 sebelum dilelang di rumah lelang Sotheby di Paris, Prancis, 14 November 2019. [REUTERS / Johanna Geron]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pengusaha mengusulkan agar Prancis menjual lukisan Mona Lisa dengan nilai 45 miliar euro atau Rp 725 triliun untuk membantu pemulihan krisis virus corona.

Stephane Distinguin, pendiri dan kepala eksekutif perusahaan teknologi Fabernovel, mengatakan bahwa menjual lukisan Leonardo da Vinci abad ke-16 yang terkenal itu adalah "ide gila" untuk membantu seniman Prancis melewati krisis virus corona.

Menulis di majalah Prancis Usbek & Rica, Distinguin memohon Prancis untuk menjual yang lama untuk membuat yang baru. "Ini adalah tanda sebuah bangsa yang percaya pada masa depan dan para senimannya," katanya, seperti dikutip dari Sky News, 22 Mei 2020.

"Saya meluncurkan hipotesis ini sebagai provokasi, tetapi yakin akan momen dan kenaifannya. Iconoclast dalam arti kata sepenuhnya. Bagaimana jika kita menjual Mona Lisa?

"Hari demi hari, kita mendata miliaran yang dilanda kemerosotan ini seperti anak-anak menghitung jatuhnya batu ke dalam sumur untuk mengukur kedalamannya. Kita masih menghitung, dan krisis ini tampaknya tak terduga.

Advertising
Advertising

"Sebagai seorang pengusaha dan pembayar pajak, saya tahu bahwa miliaran uang ini tidak ditemukan dan mereka pasti akan merugikan kita. Refleksi yang jelas adalah menjual aset berharga dengan harga setinggi mungkin, tetapi yang seminimal mungkin untuk masa depan kita.

"Sebuah lukisan mudah untuk dipindahkan dan oleh karena itu untuk diserahkan. Dan kami memiliki banyak lukisan ... Pada tahun 2020, kita harus mendapatkan uang. Jadi, jual perhiasan keluarga. Kalau tidak, hanya Google, Apple, Facebook, Amazon, Microsoft, Disneys, Netflix, Alibabas, dan Tencents dari dunia ini yang akan dapat berkontribusi pada pendanaan budaya."

Ketika ditanya berapa harga yang dipatok untuk Mona Lisa, dia berkata, "Harga adalah inti masalah dan subjek utama kontroversi. Harga harus gila untuk operasi masuk akal."

"Saya memperkirakan bahwa akan dibutuhkan tidak kurang dari 50 miliar euro (Rp 805 triliun) untuk mendapatkan Mona Lisa," kata Distinguin, 46 tahun, yang mendirikan perusahaannya pada tahun 2003 dan dianugerahi Legion d'Honneur, penghargaan tanda jasa tertinggi Prancis, tahun lalu.

Berita terkait

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

2 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

6 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

12 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

20 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

20 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

21 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

25 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

27 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

30 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

31 hari lalu

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya