Kematian Virus Corona di Prancis Tembus 4.000

Kamis, 2 April 2020 13:00 WIB

Staf medis membawa pasien yang terinfeksi COVID-19 di atas kereta TGV kecepatan tinggi di stasiun kereta Gare d'Austerlitz, untuk mengevakuasi beberapa pasien virus Corona dari rumah sakit wilayah Paris ke Brittany, di Paris, Prancis 1 April 2020. [Thomas Samson / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Prancis melaporkan 509 kematian baru akibat virus Corona di rumah sakit pada Rabu, jumlah kematian harian tertinggi Prancis akibat COVID-19.

Kini total kematian virus Corona di Prancis mencapai 4.032 kasus.

Angka ini membuat Prancis menjadi negara keempat yang melewati ambang 4.000 kematian setelah Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat,

Dengan 13.155 kematian hingga saat ini, Italia menyumbang hampir 30 persen dari total kematian global. Spanyol memiliki 9.053 kematian dan sama seperti Perancis, Amerika Serikat baru saja melewati angka 4.000.

Menurut laporan France24, 2 April 2020, sekarang ada 24.639 orang yang dirawat di rumah sakit di Prancis dengan COVID-19, dengan 6.017 di antaranya dirawat intensif, kata Direktur Badan Kesehatan Prancis Jerome Salomon.

Advertising
Advertising

Pada hari Selasa, jumlah kematian Prancis telah meningkat sebesar 499.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengenakan masker selama mengunjungi rumah sakit darurat yang dibangun oleh militer di luar Rumah Sakit Emile Muller di Mulhouse, Perancis Timur, 25 Maret 2020. RUmah sait darurat ini dibuat guna menjadi tempat isolasi pasien terdampak Virus Corona. Cugnot Mathieu/Pool via REUTERS

Korban meninggal Prancis hanya mencakup mereka yang meninggal di rumah sakit dan bukan mereka yang meninggal di rumah atau di rumah orang tua.

Salomon mengatakan bahwa jumlah kasus telah meningkat menjadi 56.989, naik sembilan persen dibandingkan kenaikan 17 persen pada hari Selasa.

Dia juga mengatakan 6.017 orang berada dalam kondisi serius yang membutuhkan bantuan hidup, naik delapan persen dibandingkan dengan Selasa.

Prancis telah meningkatkan jumlah tempat tidur di unit perawatan intensif dari 5.000 menjadi sekitar 10.000 sejak awal krisis dan bertujuan untuk mencapai 14.500 secepat mungkin.

Berbicara melalui konferensi video di depan komite parlemen penanggulangan virus Corona, Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe mengatakan lockdown kemungkinan akan dibatalkan secara bertahap, dikutip dari Reuters.

Pemerintah telah memerintahkan orang untuk tinggal di rumah mereka kecuali untuk perjalanan penting dari 17 Maret hingga setidaknya 15 April.

"Sangat mungkin bahwa kita tidak menuju ke pencabutan lockdown secara langsung dan untuk semua orang," kata Philippe tanpa menunjukkan kapan pemerintah mungkin mulai melonggarkan atau sepenuhnya mencabut lockdown.

Prancis, Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat, menyumbang sekitar dua pertiga dari total kematian global virus Corona, yang sekarang mencapai lebih dari 45.000 kematian di seluruh dunia.

Berita terkait

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

8 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

13 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

21 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

21 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

22 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

26 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

28 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

31 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

33 hari lalu

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya