Sah! DPR AS Setujui Pasal Pertama Pemakzulan Trump

Kamis, 19 Desember 2019 08:59 WIB

Anggota DPR Diana Degette, anggota yang memimpin sesi Dewan Perwakilan Rakyat AS, mengetuk palu untuk membuka sesi guna membahas aturan sebelum pemungutan suara terhadap dua pasal pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump di Capitol Hill di Washington, 18 Desember 2019. [House TV via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - DPR AS mengesahkan pasal pertama pemakzulan Trump pada hari Rabu, dengan tuduhan menyalahgunakan kekuasaan. Sementara pasal kedua pemakzulan masih dalam proses pemungutan suara.

DPR yang dipimpin Partai Demokrat meloloskan pasal penyalahgunaan kekuasaan dengan 230 banding 197 suara. DPR kemudian melanjutkan dengan pemungutan suara pada artikel kedua pemakzulan menuduhnya dengan perintang penyelidikan Kongres, dikutip dari Reuters, 19 Desember 2019.

Tindakan DPR menetapkan panggung untuk persidangan bulan depan di Senat yang dikuasai Partai Republik, sekutu Trump, pada apakah akan menghukumnya dan memecatnya sebagai presiden AS.

Ketika DPR memberikan suara, Trump berbicara di rapat umum di Battle Creek, Michigan.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi terlihat di jumbotron di luar studio ABC News di Times Square di New York City. [REUTERS / Shannon Stapleton]

Tidak ada presiden dalam 243 tahun sejarah Amerika Serikat yang dicopot dari jabatannya oleh pemakzulan. Pemakzulan Trump akan membutuhkan mayoritas dua pertiga dalam 100 anggota Senat, yang berarti setidaknya 20 anggota Partai Republik harus bergabung dengan Demokrat dalam pemungutan suara melawan Trump, dan tidak ada yang mengindikasikan mereka akan melakukannya.

Advertising
Advertising

Trump, yang sedang bersaing untuk masa jabatan kedua lagi dalam pemilihan presiden November 2020, menyebut pemakzulan tersebut sebagai "upaya kudeta" oleh Demokrat yang berusaha untuk membatalkan kemenangannya dalam pemilihan 2016. Senat dari Partai Republik dan pendukung Trump, Mitch McConnell, telah memperkirakan "tidak ada kesempatan" untuk memakzulkan Trump di Senat.

Pasal pertama menuduh Trump, 73 tahun, menyalahgunakan kekuasaannya dengan menekan Ukraina untuk menyelidiki saingan politik Joe Biden, pesaing utama Donald Trump untuk nominasi presiden dari Partai Demokrat 2020.

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

19 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

20 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

9 hari lalu

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.

Baca Selengkapnya

Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

10 hari lalu

Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

Zelensky menyambut baik pemberian bantuan militer senilai US$60 miliar untuk negaranya oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS.

Baca Selengkapnya

TikTok Sebut RUU Pelarangan di DPR AS Langgar Kebebasan Berpendapat

10 hari lalu

TikTok Sebut RUU Pelarangan di DPR AS Langgar Kebebasan Berpendapat

TikTok kembali menyuarakan kekhawatiran atas pelanggaran kebebasan berpendapat setelah DPR AS meloloskan RUU yang dapat melarang aplikasi tersebut.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

10 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

17 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

18 hari lalu

Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.

Baca Selengkapnya