Terancam Dimakzulkan, Trump Enggan Datang ke Kongres

Reporter

TEMPO

Editor

Budi Riza

Senin, 2 Desember 2019 16:01 WIB

Presiden AS Donald Trump menyantap hidangan makan malam bersama tentara AS saat perayaan Thanksgiving di Bagram Air Base, Afganistan, 28 November 2019. Trump memberikan kejutan kepada tentara AS di Afganistan dengan melakukan kunjungan mendadak di hari Thanksgiving. REUTERS/Tom Brenner

TEMPO.CO, Washington – Pejabat Gedung Putih mengatakan kepada anggota DPR Amerika Serikat dari Partai Demokrat bahwa Presiden Donald Trump dan pengacaranya tidak akan berpartisipasi dalam rapat pemakzulan di Kongres pada pekan ini.

Alasannya adalah karena proses rapat itu dinilai kurang menunjukkan keadilan fundamental bagi Trump.

DPR AS telah meminta Trump untuk memberitahukan apakah akan mengirim pengacara pada rapat Rabu pekan ini. Politikus Demokrat menyebut tenggat kepastian soal ini adalah pada 6 sore, Ahad, 1 Desember 2019.

“Kami tidak bisa diharapkan berpartisipasi dalam rapat dengar pendapat dengan nama-nama saksi yang belum diungkap. Dan pada saat sama, Komite Yudisial belum jelas sikapnya apakah akan memberikan Presiden proses yang adil lewat rapat dengar pendapat tambahan,” kata Pat Cipollone, penasehat hukum Gedung Putih, dalam surat kepada Ketua Komite yaitu Jerrold Nadler, seperti dilansir Reuters.

Namun, Cipollone tidak menolak partisipasi Presiden Trump dalam proses selanjutnya. Dia meminta politikus Partai Demokrat untuk membuat konsesi prosedural yang besar jika ingin proses ini terjadi.

Advertising
Advertising

Jerome Nadler telah memberi Gedung Putih tenggat hingga Jumat untuk memastikan apakah Trump akan mengajukan pembelaan dalam proses pemakzulan yang lebih luas.

Soal penolakan ini, staf Partai Demokrat dari Komite Yudisial, belum berkomentar.

Kehadiran Gedung Putih dalam rapat dengar pendapat di Kongres AS ini bakal menjadi yang pertama kali dalam proses penyelidikan pemakzulan, yang disebut Trump sebagai perburuan penyihir.

Proses ini, seperti dilansir Reuters, dilakukan untuk mengumpulkan informasi awal apakah Trump telah melakukan pelanggaran konstitusional terkait permintaannya kepada Presiden Ukraina untuk menginvestigasi bekas Wakil Presiden Joe Biden dan putranya dalam dugaan korupsi di perusahaan gas Burisma. Hunter Biden tercatat mendapat jabatan di dewan direksi Burisma saat Biden menjabat sebagai Wapres pada masa pemerintahan Presiden Barack Obama.

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

46 menit lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

6 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

22 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

4 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

5 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

7 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

7 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya