Unjuk Rasa di Irak Belum Berhenti Walau PM Janji Akan Mundur

Minggu, 1 Desember 2019 14:00 WIB

Pasukan keamanan Irak bentrok dengan pengunjuk rasa di Baghdad pada hari Rabu, 27 November 2019.[Ivor Prickett untuk The New York Times

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Irak pada Sabtu, 30 November 2019, berunjuk rasa di Kota Najaf dengan membunyikan sirine. Aparat kepolisian melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan demonstran hingga meningkatkan risiko terjadinya pertumpahan darah.

Dikutip dari reuters.com, Irak masih diwarnai unjuk rasa meskipun Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi pada Jumat, 29 November 2019, sudah berjanji akan mundur demi meredakan kekerasan dan kemarahan publik. Gelombang unjuk rasa di Irak sudah berlangsung hampir dua bulan.

Para pengunjuk rasa memegang peluru yang mereka katakan milik polisi Irak saat demonstrasi di Baghdad pada hari Selasa, 1 Oktober 2019.[CNN]

Apara kepolisian diduga telah menggunakan peluru tajam, gas air mata dan beberapa granat dalam menghadapi para pengunjuk rasa. Jumlah korban tewas dilaporkan lebih dari 400 orang, dimana korban terbanyak dari kota-kota di Nassiriya dan Najaf.

Advertising
Advertising

Demonstrasi pasca-pernyataan Perdana Menteri Abdul Mahdi berlanjut di sejumlah area, termasuk di selatan Kota Nassiriya dan Ibu Kota Bagdad. Untungnya, tidak banyak laporan mengenai jumlah korban tewas dibanding dua hari sebelumnya.

Abdul Mahdi menyatakan siap melepaskan jabatan sebagai orang nomor satu di Irak setelah mendapat seruan dari ulama syiah terpandang di Irak yang meminta agar pemerintah Irak berkuasa saat ini mengundurkan diri demi mengakhiri kekerasan. Tindak pembakaran kantor konsulat Iran di Kota Najaf telah memperlihatkan buruknya krisis di Irak.

Kerusuhan di Irak telah menewaskan lebih dari 400 orang, yang sebagian besar adalah demonstran. Kondisi ini menjadi tantangan terbesar bagi pemerintah Irak sejak meletupnya pemberontakan kelompok radikal Islamic State atau ISIS pada 2014.

Unjuk rasa di Irak dipicu ketidak puasan masyarakat terhadap pemerintah yang didominasi Syiah didukung oleh Iran. Pemerintah dituduh menghambur-hamburkan kekayaan minyak Irak sementara infrastruktur dan standar hidup memburuk.

Berita terkait

Irak Temukan 5 Bom Besar ISIS Tersembunyi di Masjid Bersejarah Mosul

1 jam lalu

Irak Temukan 5 Bom Besar ISIS Tersembunyi di Masjid Bersejarah Mosul

Aparat Irak meminta UNESCO menghentikan semua operasi rekonstruksi di Masjid al-Nuri dan mengevakuasi seluruh kompleks sampai bom tersebut dievakuasi

Baca Selengkapnya

Polisi Serbia Tembak Mati Penyerang Kedutaan Israel

2 jam lalu

Polisi Serbia Tembak Mati Penyerang Kedutaan Israel

Polisi Serbia sedang menyelidiki kemungkinan jaringan dengan 'kelompok teroris asing' setelah serangan panah terhadap penjaga kedutaan Israel

Baca Selengkapnya

KontraS Ungkap Ada 40 Penyiksaan oleh Polisi, IPW: Polri Gagal Reformasi Kultural

2 jam lalu

KontraS Ungkap Ada 40 Penyiksaan oleh Polisi, IPW: Polri Gagal Reformasi Kultural

Penelitian KontraS mengungkap pada Juni 2023-Mei 2024 terjadi 60 kasus penyiksaan yang 40 di antaranya dilakukan oleh anggota Polri

Baca Selengkapnya

Polisi Malaysia Interogasi Aktivis Pembela Suku Bajo yang Rumahnya Dibakar Pemerintah

2 hari lalu

Polisi Malaysia Interogasi Aktivis Pembela Suku Bajo yang Rumahnya Dibakar Pemerintah

Polisi Sabah di Malaysia menangkap dan menginterogasi seorang aktivis yang membela Suku Bajo, yang diusir dan rumahnya dibakar oleh otoritas setempat.

Baca Selengkapnya

Polisi Terbanyak Melakukan Penyiksaan, Disusul Tentara dan Sipir

3 hari lalu

Polisi Terbanyak Melakukan Penyiksaan, Disusul Tentara dan Sipir

Penelitian Kontras menunjukkan jumlah kasus penyiksaan terus meningkat. Polisi yang paling banyak melakukan, disusul tentara dan sipir.

Baca Selengkapnya

Demo Kenya, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI Selamat

3 hari lalu

Demo Kenya, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI Selamat

Total ada 99 WNI yang saat ini tinggal di Kenya. Kementerian Luar Negeri RI memastikan mereka dalam kondisi selamat.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sebut Polisi Paling Banyak Dilaporkan Melakukan Penyiksaan

3 hari lalu

Komnas HAM Sebut Polisi Paling Banyak Dilaporkan Melakukan Penyiksaan

Komnas HAM menyebut polisi paling banyak dilaporkan melakukan penyiksaan.

Baca Selengkapnya

Empat Orang Ditangkap Polisi Inggris karena Protes Simbolis Buang Air Besar di Halaman Rumah Rishi Sunak

4 hari lalu

Empat Orang Ditangkap Polisi Inggris karena Protes Simbolis Buang Air Besar di Halaman Rumah Rishi Sunak

Kelompok Youth Demand memasuki properti PM Rishi Sunak di Inggris untuk memprotes perizinan minyak dan gas serta jual-beli senjata dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Kakak Perempuan Barack Obama Terkena Gas Air Mata saat Unjuk Rasa Menolak Kenaikan Pajak di Kenya

4 hari lalu

Kakak Perempuan Barack Obama Terkena Gas Air Mata saat Unjuk Rasa Menolak Kenaikan Pajak di Kenya

Auma Obama, aktivis asal Kenya sekaligus saudari seayah mantan Presiden AS Barack Obama, terkena gas air mata saat berunjuk rasa di Nairobi.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Menolak Kenaikan Pajak di Kenya Berujung Bentrok, Setidaknya 5 Tewas

4 hari lalu

Unjuk Rasa Menolak Kenaikan Pajak di Kenya Berujung Bentrok, Setidaknya 5 Tewas

Kepolisian Kenya menembaki pengunjuk rasa yang mencoba menyerbu gedung parlemen Kenya pada Selasa, 25 Juni 2024. Setidaknya, lima demonstran tewas

Baca Selengkapnya