Pemerintahan Trump Berjuang Selamatkan AS dari Resesi Ekonomi

Rabu, 21 Agustus 2019 11:00 WIB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan), dan pemimpin Partai Republik di Senat, Mitch McConnel. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Donald Trump berupaya mencegah Amerika Serikat terjatuh ke jurang resesi ekonomi, termasuk mempertimbangkan potensi pemotongan pajak penghasilan dan kemungkinan pembalikan beberapa tarif Presiden Trump.

Trump terus bersikeras bahwa ekonomi berjalan sangat baik, dan ia dan para penasihatnya secara terbuka menolak anggapan tentang resesi yang akan datang. Namun di balik layar, tim ekonomi Trump sedang menyusun rencana darurat jika ekonomi semakin melemah.

Seperti dilaporkan New York Times, 19 Agustus 2019, para pejabat di dalam pemerintahan telah menyusun sebuah buku putih yang mempertimbangkan pengurangan pajak pendapatan, untuk meningkatkan perekonomian dengan segera menyuntikkan lebih banyak uang ke dalam gaji pekerja.

Pada tahun 2011 dan 2012, pemerintahan Obama menerapkan pemotongan pajak pendapatan dua tahun sebagai upaya untuk merangsang pemulihan yang lambat dari resesi yang berakhir pada tahun 2009.

Pada Senin, The Washington Post pertama kali membeberkan rencana pemotongan pajak pendapatan.

Advertising
Advertising

Pemotongan pajak pendapatan akan membutuhkan persetujuan kongres. Pejabat pemerintahan mengatakan gagasan itu didorong oleh Trump dan mencoba untuk memundurkannya.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan lebih banyak pemotongan pajak ada di meja diskusi, tetapi pemotongan pajak pendapatan bukan sesuatu yang sedang dipertimbangkan saat ini.

Pejabat senior lainnya memperingatkan bahwa pemotongan pajak pendapatan tidak dalam pertimbangan serius. Seorang pejabat ketiga mengatakan bahwa diskusi tentang kebijakan apa yang bisa digunakan untuk mengimbangi resesi, berdasarkan pertimbangan dalam perlambatan ekonomi sebelumnya, adalah hipotetis dan tidak dieksplorasi dengan urgensi.

Pun tidak mungkin bahwa Trump akan tiba-tiba berbalik arah pada tarif yang telah dikenakannya pada barang-barang Cina, yang telah dikatakannya berulang kali merugikan Cina tetapi tidak mempengaruhi konsumen Amerika.

Namun fakta bahwa Gedung Putih bahkan membahas cara-cara untuk merangsang ekonomi yang oleh Trump diklaim "sangat kuat" menggarisbawahi kekhawatiran yang tumbuh di pemerintahan tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Amerika Serikat berada dalam ekspansi ekonomi terpanjang dalam catatan, tetapi para ekonom semakin memperingatkan bahwa resesi semakin mengancam.

Saham bergejolak pekan lalu setelah pasar obligasi memberikan sinyal peringatan yang memicu resesi. Sektor manufaktur telah jatuh ke dalam resesi sendiri di tengah perlambatan pertumbuhan global yang sebagian besar karena perang dagang Trump dengan Cina.

Memotong pajak penghasilan akan menjadi upaya mencegah resesi untuk lebih memperkuat pengeluaran konsumen, yang telah menjadi mesin penggerak ekonomi Amerika Serikat tahun ini karena bisnis menarik kembali investasi.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

1 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

11 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

19 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

22 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

26 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

26 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

32 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Ditjen Pajak Beberkan Simulasi Perhitungan THR dan Bonus dengan Skema Tarif Efektif Rata-rata PPh 21

34 hari lalu

Ditjen Pajak Beberkan Simulasi Perhitungan THR dan Bonus dengan Skema Tarif Efektif Rata-rata PPh 21

Ditjen Pajak membeberkan simulasi perhitungan THR dan bonus berdasarkan skema penghitungan PPh Pasal 21 terbaru yakni dengan skema TER.

Baca Selengkapnya

Benarkah Skema Baru Pajak Buat THR dan Bonus yang Diterima Pekerja jadi Lebih Kecil?

34 hari lalu

Benarkah Skema Baru Pajak Buat THR dan Bonus yang Diterima Pekerja jadi Lebih Kecil?

Warganet ramai membicarakan pengenaan PPh pasal 21 dengan skema terbaru membuat nilai THR dan bonus pekerja langsung menciut. Benarkah?

Baca Selengkapnya