Trump Enggan Salahkan Turki Soal Beli Rudal S-400 Rusia

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 28 Juli 2019 14:14 WIB

Rudal Patriot Amerika Serikat. Sumber: The National Interest

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan dia tidak menyalahkan Turki karena membeli sistem rudal pertahanan.

Trump mengatakan ini setelah pemerintahannya mengeluarkan Turki dari program jet tempur F-35.

Kepada media di Gedung Putih, Trump mengatakan dia belum memutuskan kapan akan mengenakan sanksi kepada Turki karena membeli peralatan militer Rusia seperti diwajibkan oleh legislasi domestik 2017.

“Kita sedang melihat secara utuh situasi Turki. Itu situasi yang sulit. Saya tidak menyalahkan Turki karena ada banyak hal terkait ini,” kata Trump kepada media seperti Sabtu, 27 Juli 2019.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan negaranya akan mencari sumber jet tempur baru jika AS tidak menjual jet tempur F-35, yang bisa terbang dan mendarat secara vertikal.

Advertising
Advertising

Pada Jumat kemarin, Erdogan mengatakan keputusan AS untuk mengeluarkan Turki dari program jet tempur F-35 generasi kelima tidak akan mencegah negaranya memenuhi kebutuhan pertahanan domestik.

Sejumlah anggota Kongres mengatakan merasa tidak senang dengan keputusan Turki membeli sistem rudal S-400 dari Rusia. Ini karena sistem rudal ini memiliki radar canggih yang bisa mengunci posisi pesawat siluman F-35.

Media asal Turki Hurriyet Daily News melansir pernyataan Trump ini.

“Ada banyak hal dan banyak masalah yang terjadi selama masa pemerintahan Obama,” kata Trump di Gedung Putih. “Ini terjadi pada masa pemerintahan Obama, yang merupakan bencana.”

Menurut media ini, Trump telah bertemu dengan senator Republik dalam pertemuan tertutup pada 23 Juli 2019.

Saat itu, Trump disebut mengatakan tidak mendukung rencana implementasi penalti kepada Turki karena membeli sistem rudal S-400. Namun, sejumlah anggota Kongres tidak sepakat dengan Trump.

Trump lebih menyalahkan pemerintahan Obama karena menolak menandatangani penjualan sistem rudal Patriot buatan Raytheon.

Berita terkait

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

1 hari lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

1 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

5 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

7 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

10 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

15 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

18 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

18 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

20 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya