SOROTAN: Rudal S-400 Menyasar Pesawat Komando Amerika

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 9 Juli 2019 18:01 WIB

Prototipe pesawat airborne warning and control system (AWACS) generasi terbaru Beriev A-100, telah menyelesaikan terbang uji coba pertamanya, pada 18 November 2017. Uji coba itu untuk mengetahui karakteristik aerodinamis A-100, kinerja avionik, dan peralatan radio. aviationanalysis.net

TEMPO.CO, Washington – Sistem anti-serangan udara S-400 Triumf buatan Rusia menghiasi pemberitaan media global dan lokal di berbagai negara.

Baca juga: Amerika Minta India Batalkan Pembelian Sistem Anti-Rudal S-400

Penolakan keras pemerintah Amerika Serikat terhadap rencana sejumlah negara sekutu dan mitra seperti Turki dan India untuk membeli sistem senjata canggih ini menjadi salah satu pemicunya.

Advertising
Advertising

Menurut situs National Interest, yang kerap mengulas berbagai isu politik dan militer global, S-400 memiliki kemampuan rudal jarak jauh, yang mampu meluluh-lantakkan sistem pesawat komando terbang milik AS yaitu E-3 Sentry AWACS.

Menurut situs ini, rudal-rudal S-400 bisa mengenai pesawat komando ini dengan relatif mudah sehingga menghilangkan efektifitasnya.

Baca juga: Amerika Serikat Peringatkan India Jika Beli S-400 Rusia

“Kita mungkin mencapai akhir dari kemampuan AWACS, yang di desain sejak 1960,” begitu dilansir situs ini pada 18 Januari 2018.

S-400 disebut memiliki empat tipe rudal yang bisa menyasar target berbeda dengan jarak berbeda. Rudal 40N6E merupakan rudal jarak jauh 400 kilometer.

Lalu ada rudal 48N6, yang memiliki cakupan jarak 250 kilometer. Juga aa rudal 9M96e2 dengan jarak tempuh sekitar 120 kilometer, dan rudal jarak dekat 9m96e, yang memiliki jarak tempuh 40 kilometer.

Selain jaraknya yang beragam, rudal dari S-400 ini juga memiliki kecepatan terbang supercepat yaitu Mach 15 atau 15 kali kecepatan suara atau sekitar 5000 meter per detik.

Baca juga: Kenapa Amerika Serikat Cemas Turki Beli S-400 Rusia?

Ini seperti rudal 9M96E2, yang mampu menghancurkan target pada ketinggian 5 meter dari permukaan tanah hingga melesat ke atas dengan melawan tekanan 20 gravitasi.

“Rudal ini dirancang untuk menjatuhkan pesawat terbang dan rudal yang ditembakkan di udara atau melesat di permukaan tanah dan menetralisir rudal jelajah,” begitu dilansir situs ini.

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

10 jam lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

2 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

3 hari lalu

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.

Baca Selengkapnya