Aktivis Pro Demokrasi Hong Kong Bakal Terus Unjuk Rasa

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 9 Juli 2019 14:45 WIB

Seorang pendemo berorasi di dalam gedung parlemen Hong Kong, Cina, Senin malam, 1 Juli 2019. Pendemo yang sebagian mengenakan topeng hitam, menguasai ruang utama parlemen dan memasang bendera Inggris dari era kolonial di podium utama dan mencoreti dinding dengan berbagai grafiti. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Hong Kong – Pengunjuk rasa Hong Kong mengatakan akan terus menggelar unjuk rasa baru untuk menolak amandemen legislasi ekstradisi.

Baca juga: Empat Organisasi Jurnalis Tolak RUU Ekstradisi Hong Kong

Mereka mengatakan ini meskipun Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengatakan proses amandemen undang-undang itu sudah berakhir karena meluasnya penolakan publik.

“Jika lima tuntutan publik masih belum didengar oleh Carrie Lam dan pemerintahannya maka kelompok Forum HAM Sipil akan melanjutkan protes dan berkumpul,” kata Bonnie Leung, juru bicara kelompok Forum kepada media seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa, 9 Juli 2019.

Advertising
Advertising

Bonnie menanggapi pernyataan Carrie yang sebelumnya mengatakan amandemen legislasi ekstradisi, yang ditolak publik, telah mati. Namun, dia belum menegaskan bahwa pemerintah akan menarik proposal itu dari parlemen.

Baca juga: 1 Juta Warga Hong Kong Demo Tolak RUU Ekstradisi Cina

Rancangan amandemen RUU Ekstradisi ini memungkinkan pemerintah Hong Kong dan otoritas hukum mengekstradisi warga ke negara yang tidak memiliki hubungan kerja sama yurisdiksi termasuk Cina.

“Masih ada kekhawatiran mengenai ketulusan pemerintah dan kekhawatiran publik bahwa pemerintah akan mengulangi proses amandemen itu dengan Dewan Legislatif. Jadi saya ulangi di sini tidak ada rencana seperti tiu. UU itu sudah mati,” kata Carrie.

Dia juga bersedia untuk bertemu dengan mahasiswa pemrotes tanpa ada persyaratan. Dia mengakui Hong Kong menghadapi sejumlah tantangan yang besar.

Namun, Carrie cenderung bersikap diam mengenai tuntutan kunci lainnya yaitu desakan publik untuk penunjukan hakim independen yang mengepalai komisi penyelidikan mengenai tindakan kekerasan oleh polisi saat menghadapi unjuk rasa. Dia beralasan tim internal polisi sedang menginvestigasi komplain soal ini.

CNN melansir Carrie mengatakan kekacauan yang terjadi akibat unjuk rasa penolakan legislasi itu merupakan tanggung jawab pemerintah Hong Kong.

Baca juga: 5 Poin Menarik Soal Kontroversi RUU Ekstradisi Hong Kong

“Saya sudah menyatakan permintaan maaf yang tulus pada 18 Juni kemarin,” kata dia.

Janji Carrie soal legislasi itu masih belum meyakinkan kelompok mahasiswa, yang menjadi motor unjuk rasa besar-besaran menolak proses amandemen ini.

“Yang kami inginkan adalah penarikan penuh RUU itu. Dia bermain dengan kata-kata,” kata Chan Wai Lam William, salah satu tokoh mahasiswa dari Chinese University di Hong Kong.

Baca juga: Cina Dukung Hong Kong Soal RUU Ekstradisi

Salah satu tokoh Demokrasi terkemuka di Hong Kong, Joshua Wong, mencuit bahwa pernyataan Carrie soal legislasi itu hanyalah kebohongan yang konyol. “Legislasi itu masih ada dalam program legislasi hingga Juli 2020,” kata aktivis pro-demokrasi ini.

Berita terkait

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

4 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

12 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

13 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

19 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

22 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

3 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

3 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya