Kantor Pemerintah Hong Kong Dikepung, Tolak RUU Ekstradisi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 28 Juni 2019 11:45 WIB

Ratusan pengunjuk rasa membangun barikade untuk memblokir jalan saat melakukan aksi menuntut pemimpin Hong Kong untuk turun dan menarik RUU ekstradisi, di Hong Kong, 21 Juni 2019. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Hong Kong – Para pengunjuk rasa di Hong Kong memblokir jalan dan memaksa pekerja meninggalkan kantor kementerian Hukum pada Kamis, 27 Juni 2019.

Baca juga: Cina Dukung Hong Kong Soal RUU Ekstradisi

Ini merupakan gejolak terbaru di Hong Kong terkait penolakan warga terhadap amandemen UU Ekstradisi, yang memungkinkan tersangka diekstradisi ke Cina.

Pemerintah Hong Kong dan parlemen telah bersepakat untuk menghentikan pembahasan legislasi ini. Namun, pengunjuk rasa mendesak pemerintah mencabut pembahasan legislasi ini.

Advertising
Advertising

Baca juga: 5 Poin Menarik Soal Kontroversi RUU Ekstradisi Hong Kong

Mereka juga mendesak Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengundurkan diri karena dianggap pro Beijing dan bertindak keras dalam menghadapi unjuk rasa publik.

“Anda tahu apa yang ada di hati semua orang yaitu ini soal masa depan kami dan ini bersifat sangat pribadi,” kata Brian Kern, 53 tahun, salah satu pengunjuk rasa, seperti dilansir Reuters pada Jumat, 28 Juni 2019.

Para pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel “Tarik UU Jahat”, “Bebaskan martir”, “Teresa Cheng keluarlah”. Cheng adalah menteri Kehakiman Hong Kong.

Warga juga mengecam tindakan kekerasan berlebihan yang dilakukan oleh polisi saat unjuk rasa di depan gedung parlemen Hong Kong dua pekan lalu.

Baca juga: Empat Organisasi Jurnalis Tolak RUU Ekstradisi Hong Kong

Polisi berupaya memblokir pengunjuk rasa. Salah satu petugas membawa spanduk yang berisi pesan meminta massa membubarkan diri. Terjadi beberapa bentrokan kecil dengan kelompok Demosisto, yang pro demokrasi, dan polisi.

“Berjuang untuk keadilan”, “Bebaskan Hong Kong sekarang juga”, dan “Demokrasi Sekarang” merupakan tulisan di sejumlah spanduk besar yang dibawa pengunjuk rasa.

Kepala Polisi Hong Kong, Stephen Lo, memperingatkan massa jika sampai terjadi kerusuhan. Dia mengecam situasi yang bersifat bermusuhan dengan massa, yang membuat tugasnya menjadi sulit.

Baca juga: 1 Juta Warga Hong Kong Demo Tolak RUU Ekstradisi Cina

Pengunjuk rasa juga mencoba mengepung kantor markas polisi. Ini membuat petugas mengejar sejumlah pengunjuk rasa menggunakan tongkat.

Pada Kamis dini hari, sekitar 200 pengunjuk rasa masih bertahan. Mereka duduk dengan tenang di depan kantor pemerintahan sambil memakai penutup wajah hitam.

Para pengunjuk rasa meminta agar masalah mereka menjadi pembahasan di KTT G-20, yang bakal digelar di Osaka, Jepang, pada 28 dan 29 Juni 2019.

Namun, secara terpisah, pemimpin Cina menolak keras adanya pembahasan isu Hong Kong di G-20. Seperti dilansir SCMP, mereka menilai pembahasan itu hanya merupakan gangguan dan bentuk intervensi.

“Kami tahu KTT G-20 sebentar lagi digelar. Kami ingin menyuarakan aspirasi kami,” kata Jack Cool Tsang, 30 tahun, seorang teknisi teater yang memilih libur agar bisa berunjuk rasa di Hong Kong.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

53 menit lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

5 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

13 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

14 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

20 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

23 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

3 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya