Mengintip Kecanggihan Drone Global Hawk AS yang Ditembak Iran

Jumat, 21 Juni 2019 13:00 WIB

Drone militer Amerika Serikat RQ-4A Global Hawk.[CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Iran menembak jatuh drone militer Amerika Serikat pada Kamis kemarin karena menduga drone canggih itu untuk memata-matai Iran.

Amerika mengklaim drone berada di perairan internasional, namun dibantah bahwa drone terbang ke wilayah udara Iran.

Drone Global Hawk adalah produksi Northrop Grumman Corp, salah satu drone canggih seharga sekitar US$ 130 juta (Rp 1,8 triliun), menurut pakar industri. Majalah teknologi Wired menyebut harga drone US$ 220 juta (Rp 3,1 triliun).

Baca juga: Iran Sebut AS Bohong Drone Ditembak di Perairan Internasional

1. Kemampuan Drone Global Hawk

Advertising
Advertising

Drone RQ-4 Global Hawk dirancang untuk memperoleh informasi intelijen secara real-time, dengan pencitraan gambar resolusi tinggi untuk segala cuaca dan medan, baik malam maupun siang.

Global Hawk dianggap sebagai salah satu pesawat nirawak militer AS yang paling canggih, menurut pernyataan Angkatan Udara AS, dikutip dari Reuters, 21 Juni 2019.

RQ-4 Global Hawk dirancang untuk terbang di ketinggian hingga 18 kilometer, menurut situs web Northrop Grumman. Pesawat penumpang komersial biasanya terbang di ketinggian antara 31.000 dan 38.000 kaki, atau 9 hingga 11 km.

Drone ini dapat terbang hingga 32 jam dan memiliki jangkauan hingga 12.300 mil laut atau 22.780 km.

Dengan panjang 13 meter, lebar sayap 35 meter, dan berat kotor 12 ton, Global Hawk memiliki ukuran yang sebanding dengan pesawat pengintai U-2 Lockheed Martin Corp atau jet bisnis kecil.

Drone RQ-4 Global Hawk milik AS.[Sky News]

Menurut laporan Wire, drone ini tidak memiliki kemampuan ofensif. Namun kemampuan drone terletak pada kemampuan mereka untuk menggabungkan jangkauan, titik pandang, dan kegigihan dengan sensor pengawasan yang kuat untuk memantau aktivitas darat atau maritim dengan sangat rinci.

Menurut analisis oleh Kantor Akuntabilitas Pemerintah, Global Hawks kadang-kadang menelan biaya lebih dari US $ 220 juta untuk memproduksi dan melengkapi.

Baca juga: Iran Tembak Jatuh Drone Militer AS, Ini Reaksi Presiden Trump

Global Hawks umumnya memiliki pencitraan inframerah dan termal, radar, dan pencitraan elektro-optik dalam sistem sensornya. Dengan ukurannya yang besar dan kapasitas berat memungkinkan drone untuk menggunakan peralatan seperti lensa kamera telefoto besar untuk mendapatkan pandangan rinci dari target.

Ulrike Franke, seorang pakar kebijakan di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri dan seorang peneliti pesawat tak berawak, mengatakan militer AS melengkapi setiap peralatan militer untuk misi yang berbeda, sehingga sulit dipastikan peralatan apa tepatnya yang dibawa oleh Drone Global Hawk.

2. Drone bisa beroperasi secara semi-otonom

<!--more-->

Dengan harga per unit hampir US$ 150 juta atau Rp 2,1 triliun (Wired melaporkan Rp 3,1 triliun), Drone Global Hawk terbilang sangat mahal dan ini menjadi alasan mengapa militer AS hanya memiliki sekitar 35 unit.

Dalam ulasan Aljazeera, Drone Global Hawk dioperasikan semi-otonom. Ini berarti bahwa begitu drone diberi perintah, drone dapat pergi untuk menuju ke situs target, menyelesaikan misi mereka dan kembali. Semuanya tanpa bantuan intervensi manusia.

Drone ini sangat cocok untuk pengawasan area luas, menjadikannya pengawasan maritim yang sangat berguna, bahkan dapat terbang melintasi Samudra Pasifik tanpa perlu mengisi bahan bakar.

Angkatan Laut AS telah menguji coba drone dan memiliki varian sendiri, Triton. Tahun lalu, Jepang setuju untuk membeli tiga Drone Global Hawk untuk memantau perairannya yang luas.

3. Operasional Drone Global Hawk

Personel Angkatan Udara AS mempersiapkan drone militer AS RQ-4A Global Hawk untuk lepas landas di lokasi yang dirahasiakan di Asia Barat Daya,2 Desember 2010.[REUTERS]

Pada awal 2000-an, Angkatan Laut AS dan Angkatan Udara AS mulai membeli Global Hawks. Pada tahun 2004, Angkatan Laut mengatakan bahwa Angkatan Udara membeli empat pesawat Global Hawk dengan harga sekitar US$ 360 juta (Rp 5 triliun). Menurut rilis berita 2013 oleh Northrop Grumman, perusahaan tersebut telah mengirimkan total 37 Global Hawks ke Angkatan Udara.

Baca juga: Video Detik-detik Rudal Iran Tembak Drone Mata-mata Amerika

Angkatan Laut dalam beberapa tahun terakhir telah membeli drone MQ-4C Triton, yang memiliki lebar sayap 40 meter, sedikit lebih besar dari Global Hawk. Angkatan Laut pada bulan Maret meminta dua Tritons MQ-4 dan menganggarkan US$ 473 juta (Rp 6,7 triliun) untuk pesawat dan peralatan terkait.

RQ-4 Global Hawk melakukan penerbangan pertamanya pada 28 Februari 1998, dan sejak itu Drone Global Hawk telah mengumpulkan lebih dari 250.000 jam penerbangan, termasuk dalam operasi militer di Irak, Afganistan, Afrika Utara, dan wilayah Asia-Pasifik yang lebih luas, menurut situs perusahaan.

Berita terkait

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

2 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

3 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

4 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

4 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

5 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

5 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

5 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya