TEMPO.CO, Jakarta - Iran menembak jatuh drone militer Amerika Srikat pada hari Kamis, 20 Juni 2019. Peristiwa ini dapat semakin memanaskan situasi yang telah panas antar kedua negara.
Baca juga: Iran Klaim Punya Rudal Balistik Penghancur Kapal Induk Amerika
Mengutip laporan CNN, Amerika dan Iran melaporkan pasukan Iran menembak jatuh drone. Namun kedua negara memberikan laporan berbeda dimana posisi drone saat itu.
Iran menyerang balik dengan retorika kuat mengatakan pasukan elit Garda Reolusi menembak drone Global Hawk sebagai mata-mata Amerika yang menyusup dengan terbang di wilayah udara Iran.
Baca juga: Amerika Klaim Iran Pakai Ranjau Magnetik Serang Kapal Tanker
"Menghancurkan drone mata-mata Amerika Serikat memiliki pesan yang jernih, cepat, eksplitist dan akurat, yakni para penembak drone melindungi perbatasan Iran dan melawan invasi oleh orang asing di wilayah itu.
Sejumlah pejabat Pentagon mengatakan aksi Iran itu bukan serangan memprovokasi karena drone itu terbang di perairan internasional.
Baca juga: Amerika Serikat Kirim 1.000 Pasukan Tambahan untuk Hadapi Iran
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan dia percaya Iran telah salah menembak jatuh drone AS.
Trump mengatakan, dirinya merasa sulit untuk percaya itu disengaja. Namun akan menimbulkan perbedaan besar jika ada seseorang di dalam drone.