Trump Bakal Gunakan Militer Cegah Iran Kuasai Senjata Nuklir

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 19 Juni 2019 15:05 WIB

Dek kapal induk kelas Nimitz USS Abraham Lincoln difoto saat transit di Terusan Suez di Mesir, 9 Mei 2019. Foto diambil pada 9 Mei 2019. [Amber Smalley / US Navy / REUTERS]

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan mempertimbangkan akan mengerahkan kekuatan militer untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.

Baca juga: Trump Salahkan Penasehatnya Arahkan AS Perang dengan Iran

Namun, Trump tidak memastikan apakah dia akan menggunakan militer untuk melindungi suplai minyak jika terganggu di Selat Hormuz. Iran telah mengancam akan menutup akses Selat Hormuz jika terkena blokade larangan penjualan minyak mentah oleh AS.

“Saya tentu akan melakukannya jika terkait dengan senjata nuklir. Dan saya membiarkan pertanyaan soal satunya lagi tetap terbuka,” kata Trump dalam wawancara dengan Time seperti dikutip Reuters pada Selasa, 18 Juni 2019.

Advertising
Advertising

Baca juga: Trump Sebut Korps Garda Revolusi Iran sebagai Organisasi Teroris

Pernyataan Trump ini berbeda dengan pernyataan sejumlah anggota Kongres dari Partai Republik, yang mengusung Trump sebagai Presiden pada pemilu 2016.

Mereka mendesak AS melakukan aksi militer terhadap Iran pasca terjadinya serangan baru-baru ini terhadap dua kapal tanker asal Norwegia dan Japang di Teluk Oman.

Trump malah menyebut insiden terbakarnya dua kapal tanker ini sebagai insiden minor atau kecil.

Trump sendiri menyalahkan Iran atas insiden itu berdasarkan rekaman video dari militer AS, yang berjaga di sekitar Selat Hormuz.

Baca juga: Pemerintah Iran Sebut Tudingan Trump Sabotase Diplomasi

Menurut Trump, sikap Iran belakangan ini cenderung kurang bermusuhan terhadap AS sejak dia menjadi Presiden.

“Jika Anda melihat retorika saat ini dibandingkan saat mereka menandatangani perjanjian nuklir 2015, saat itu slogannya selalu ‘kematian untuk Amerika, kematian untuk Amerika, kami akan menghancurkan Amerika, kami akan bunuh Amerika,’ Sekarang saya tidak mendengar itu terlalu banyak,” kata Trump kepada Time. “Saya harap itu tidak terjadi.”

Baca juga: Trump Tuding Kapal Garda Revolusi Iran Serang Kapal Tanker

Seperti dilansir Channel News Asia, hubungan AS dan Iran memburuk setelah Trump menyatakan keluar dari Perjanjian Nuklir Iran 2015 pada 2018. Perjanjian ini diteken pada masa Presiden Barack Obama. Sejumlah negara besar mendukung perjanjian ini seperti Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan Cina.

Trump ingin menggelar pertemuan bilateral dengan pemerintah Iran membahas isu nuklir dan rudal balistik. Iran menolak dan mengatakan pembicaraan kedua negara akan terjadi jika Trump kembali mendukung perjanjian nuklir 2015. Perjanjian nuklir Iran membatasi Teheran dalam melakukan pengayaan uranium pada level rendah sekitar 3-4 persen untuk tujuan sipil.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

20 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

21 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

23 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

2 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

4 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

4 hari lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

4 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya