Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Iran Sebut Tudingan Trump Sabotase Diplomasi

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Mohammad Javad Zarif melepaskan jabatan sebagai Menteri Luar Negeri Iran, Senin, 25 Februari 2019. Sumber: Tehran Times
Mohammad Javad Zarif melepaskan jabatan sebagai Menteri Luar Negeri Iran, Senin, 25 Februari 2019. Sumber: Tehran Times
Iklan

TEMPO.COTeheran – Pemerintah Iran menyebut tuduhan Amerika Serikat bahwa negaranya berada dibalik serangan dua kapal tanker di dekat Selat Hormuz sebagai hal yang berbahaya dan konyol.

Baca juga: Trump Tuding Kapal Garda Revolusi Iran Serang Kapal Tanker

Dua kapal tanker milik Jepang yaitu Kokuka Courageous dan kapal dari Norwegia yaitu Front Altair mengalami kerusakan pada Kamis pagi. Ini terjadi akbat ledakan saat kedua kapal meninggalkan Teluk Oman.

Ini merupakan insiden kedua setelah pada bulan lalu kapal tanker asal Arab Saudi juga terkena serangan di lepas pantai UEA.

Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, mengatakan AS mengambil kesimpulan tergesa-gesa dan membuat tuidngan terhadap Iran tanpa disertai bukti kuat sedikitpun.

Baca juga: Hukum Iran, Trump Peringatkan Pebisnis

“Tuduhan-tuduhan ini semakin membuat jelas bahwa AS dan sekutu regional yaitu Arab Saudi dan Uni Emirat Arab berpindah ke “Rencana B”,” kata Zarif seperti dilansir Aljazeera pada Sabtu, 15 Juni 2019.

Zarif menuding upaya AS ini sebagai ‘diplomasi sabotase’ terkait kunjungan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, ke Iran untuk meredakan ketegangan terkait eskalasi AS dan Iran di kawasan ini.

Ketegangan kedua negara meningkat sejak AS mengirim pasukan dan kapal induk ke kawasan teluk terkait adanya ancaman Iran yang tidak spesifik.

Baca juga: Trump Putuskan Keluar dari Perjanjian Nuklir Iran

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 12 Mei atau beberapa hari pasca pengiriman militer AS, terjadi serangan terhadap empat kapal tanker di dekat Selat Hormuz, yang disebut UEA sebagai serangan sabotase.

AS menuding Iran terhadap insiden ini dengan mengatakan ledakan terjadi akibat ranjau. Iran membantah tudingan ini.

Juru bicara Kemenlu Iran, Abbas Mousavi, seperti dilansir kantor berita IRNA, mengatakan tudingan AS terakhir sebagai hal yang konyol dan mengkhawatirkan serta berbahaya.

Baca juga: Disebut Berselisih dengan Pejabatnya Soal Iran, Apa Kata Trump?

Soal serangan ini, pemilik kapal Kokuka Courageous, yaitu Yutaka Katada meragukan penjelasan AS. Dia mengatakan kepada media pada Jumat bahwa kru kapal melihat ada obyek terbang di atas kapal sebelum terjadi ledakan kedua.

Sebuah kapal angkatan laut Iran berusaha memadamkan api dari sebuah kapal tanker terbakar di perairan Teluk Oman, 13 Juni 2019. Amerika Serikat, Inggris dan Arab Saudi menyalahkan Iran atas serangan dua kapal tanker tersebut. ISNA/Handout via REUTERS

Dia juga menyebut soal serangan ranjau sebagai berita yang keliru. “Kru mengatakan kapal terkena serangan oleh obyek terbang. Soal adanya bom dipasang di sisi kapal bukan hal yang kami pertimbangkan,” kata dia.

Menurut Justin Bronk, seorang spesialis tempur dari Royal United Services Institute, kapal patroli yang terlihat di rekaman video militer AS merupakan jenis kapal yang biasa digunakan oleh pasukan Garda Revolusi Iran.

“Jika serangan itu dilakukan oleh Iran, maka hal itu benar-benar berani. Datang ke kapal dan mengambil bahan peledak saat diawasi oleh kapal penghancur AS yang berada di dekatnya,” kata dia. “Di sisi lain, Anda bisa berargumen mereka berupaya mengambil bahan peledak yang tidak meledak untuk menghindarikaitan dengan mereka,” kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

20 jam lalu

Teluk Oman telah melihat serangan drone lapis baja sebelumnya - pada tahun 2021 serangan Iran yang diduga menghantam kapal tanker Mercer Street. REUTERS
Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman


Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

2 hari lalu

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]
Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.


Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

5 hari lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. Shutterstock
Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

KBRI Tokyo melaporkan bahwa 6 WNI dipastikan tewas dalam peristiwa tenggelamnya kapal tanker Korea Selatan di perairan Jepang


Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

7 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyampaikan pidato seusai penetapan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kertanegara, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. KPU menetapkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.


Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

11 hari lalu

Masoumeh Mehravar, bidan di pusat panggilan darurat Iran. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Iran di Jakarta
Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

Bidan Masoumeh Mehravar dipuji oleh Pemimpin Iran tertinggi karena menyelamatkan seorang ibu dan bayinya yang terjebak di salju di Iran utara


Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

12 hari lalu

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

Tokoh-tokoh senior dari Hamas dan pemberontak Houthi di Yaman mengadakan pertemuan membahas koordinasi tindakan mereka terhadap Israel


AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

14 hari lalu

Pedagang senjata Qaed Elaiyan menunjukan senjata api di tokonya, saat Houthi meningkatkan permintaan senjata api, di Sanaa, Yaman 6 Maret 2024. REUTERS/Khaled Abdullah
AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

Pejabat AS dan Iran diam-diam bertemu beberapa kali untuk membahas serangan Houthi Yaman di Laut Merah.


Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

14 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.


Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

14 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbicara dengan seorang ajudan selama sesi pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris, Senin, 1 November 2021. Kondisi kebugaran Biden (78 tahun) sebagai presiden kerap menjadi bulan-bulanan para kritikus, termasuk rivalnya, Donald Trump. Erin Schaff/Pool via REUTERS
Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

Dalam pilpres AS tahun ini, Biden vs Trump akan kembali terulang dalam memperebutkan suara rakyat Amerika.


Jajak Pendapat: Warga Israel Lebih Memilih Donald Trump daripada Joe Biden

14 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Jajak Pendapat: Warga Israel Lebih Memilih Donald Trump daripada Joe Biden

Jajak pendapat Channel 12 menemukan 44 persen warga Israel lebih memilih mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump dibandingkan Joe Biden untuk kembali ke Gedung Putih.