Trump Harap Ada Solusi Soal Penolakan RUU Ekstradisi Hong Kong

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 14 Juni 2019 13:31 WIB

Presiden Cina, Xi Jinping dan Presiden AS, Donald Trump. REUTERS

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berharap pemerintah Cina, Hong Kong dan masyarakat yang memprotes amandemen RUU Ekstradisi.

Baca juga: Kegiatan Bisnis dan Perbankan Hong Kong Pulih Pasca Demo Besar

Sebanyak sekitar 70 orang warga Hong Kong terluka pasca bentrok antara pengunjuk rasa yang menolak pembahasan RUU itu dengan polisi di depan gedung parlemen Dewan Legislatif Hong Kong.

“Saya tidak tahu apa yang mereka kirim. Itu sedang terjadi unjuk rasa. Saya memahami alasan unjuk rasa itu tapi saya yakin mereka bisa menyelesaikannya. Saya harap mereka bisa menyelesaikannya dengan Cina,” kata Trump seperti dilansir CNN pada Rabu, 12 Juni waktu setempat.

Advertising
Advertising

Baca juga: 5 Poin Menarik Soal Kontroversi RUU Ekstradisi Hong Kong

Trump mengatakan unjuk rasa di Hong Kong itu merupakan unjuk rasa terbesar yang pernah dilihatnya. “Saya harap semua akan ada jalan keluar bagi Cina dan Hong Kong,” kata Trump. “Saat Anda melihat unjuk rasa ini, mereka bilang itu satu juta orang. Itu memang satu juta orang.”

Unjuk rasa yang dihadiri sekitar satu juta orang terjadi pada Ahad pekan lalu. Unjuk rasa damai ini mendesak pemerintah Hong Kong menarik rancangan amandemen UU Ekstradisi.

Baca juga: Inggris Minta Hong Kong Dengarkan Aspirasi Publik Soal Ekstradisi

Pada unjuk rasa Rabu pekan ini, seperti dilansir Reuters, polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata. Mereka juga menggunakan semprotan bubuk merica dan tongkat pemukul kepada pengunjuk rasa yang mencoba menembus barikade polisi di depan gedung parlemen.

Baca juga: Unjuk Rasa Menolak RUU Ekstradisi Hong Kong Digelar di Sydney

Pemerintah Hong Kong mengumumkan akan menunda pembahasan RUU Ekstradisi ini hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Warga memprotes ketentuan ekstradisi dalam RUU itu karena khawatir hak demokrasi dan kebebasan berekspresi mereka akan terenggut akibat permintaan ekstradisi oleh pemerintah Cina kepada otoritas Hong Kong.

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

18 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

19 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya