Tolak Penguasa Militer, Aksi Protes di Sudan Menewaskan 35 Orang

Selasa, 4 Juni 2019 14:59 WIB

Pengunjuk rasa membakar ban saat melakukan aksi protes menuntut Dewan Militer menyerahkan kekuasaan kepada warga sipil, di Khartoum, Sudan 3 Juni 2019. Setidaknya 35 orang tewas di Sudan setelah pasukan keamanan menyerbu tempat protes duduk (sit-in protest) di ibu kota Khartoum. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi protes warga Sudan pendukung demokrasi dan menolak pemerintahan militer telah mengakibatkan 35 orang tewas dan ratusan orang terluka pada hari Senin, 3 Juni 2019.

Protes kelompok pendukung demokrasi Sudan terjadi setelah Dewan Transisi Militer dianggap mencederai kesepakatan untuk mengadakan pemerintahan transisi demokrasi setelah terjadi kudeta pada April lalu. Militer Sudan menyingkirkan presiden Omar al-Bashir.

Baca juga: Tentara Sudan Mulai Gunakan Peluru Tajam Lerai Demonstran

Kelompok pro-demokrasi menuntut Dewan Transisi Militer memberi jalan bagi sipil untuk membentuk badan pemerintahan interim.

Mengutip laporan CNN, Dewan Transisi Militer yang dipimpin Abdel Fattah al-Burhan malah menyerukan penyelenggaraan pemilu dalam tempo 9 bulan.

Advertising
Advertising

"Cara satu-satunya untuk memerintah Sudah adalah melalui kotak suara," kata al-Burhan dalam pernyataannya di televisi pemerintah.

Dia mengatakan, pemilu akan diawasi oleh lembaga pemantau, termasuk lembaga internasional dan regional.

Para pengunjuk rasa membawa bagian belakang truk untuk mendirikan barikade saat melakukan aksi protes menuntut agar Dewan Militer menyerahkan kekuasaan kepada warga sipil di Khartoum, Sudan 3 Juni 2019. REUTERS/Stringer

Baca juga: Jenderal Pengkudeta Presiden Sudan Mundur Sehari Setelah Memimpin

Menurut al-Burhan, pemerintahan caretaker akan dibentuk untuk mengawasi jalannya pemerintahan sebelum pemilu diadakan.

Mengutip laporan Anadolu, kelompok oposisi Sudan yakni Aliansi Perubahan dan Merdeka mengumumkan penundaan pembicaraan dengan Dewan Militer Transisional setelah pasukan keamanan melakukan pembersihan atas kamp para peserta aksi protes di dekat markas angkatan bersenjata di ibukota Sudan, Khartoum.

"Kami di sini mengumumkan untuk menghentikan negosiasi dengan Dewan Militer," kata aliansi dalam pernyataannya.

Baca juga: Presiden Sudan Dilengserkan Militer, Jadi Tahanan Rumah

Kelompok oposisi ini menyerukan untuk mogok massal dan pembangkangan sipil. Masyarakat internasional dan regional diminta untuk tidak mengakui Dewan Transisi Militer, sebaliknya berdiri bersama rakyat Sudan.

Sekretaris Jenderal PBB , Antonio Guterres mengutuk kekerasan dan laporan penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh personel keamanan terhadap warga sipil yang mengakibatkan kematian dan cedera banyak orang.

Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt, Duta Besar Inggris di Khartoum, Irfan Siddiq dan Asisten Biro urusan Afrika Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengkritik kekerasan yang terjadi di Sudan.

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

23 jam lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

3 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

6 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

6 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

6 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

6 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

7 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya