Entitas Dagang Rusia dan Cina Terbanyak Masuk Daftar Hitam AS
Reporter
Non Koresponden
Editor
Maria Rita Hasugian
Minggu, 2 Juni 2019 11:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Entitas perdagangan Rusia dan Cina paling banyak masuk daftar hitam Biro Industri dan Keamanan atau BIS di bawah Kementerian Perdagangan Amerika Serikat.
Di dalam dokumen BIS setelah 281 halaman, sebanyak 141 entitas produk Cina masuk dalam daftar hitam perdagangan AS.
Baca juga: Pentagon Cemas Cina Akan Hentikan Ekspor Bahan Baku Senjata ke AS
Namun jumlah produk Rusia yang masuk daftar hitam perdagangan AS jauh lebih banyak, yakni 317 entitas.
Mengutip Asia One, 30 Mei 2019, daftar ini dapat ditinjau atau direvisi oleh BIS, seperti bulan lalu Huawei yang berkantor di Shenzhen masuk daftar hitam perdagangan AS, dan 68 entri dari non afiliasi AS pada 16 Mei lalu.
Entitas produk Cina yang masuk daftar hitam perdagangan AS kebanyakan berupa elektronik, penerbanan, semikonduktor, rekayasa, dan komponen hi-tech.
Baca juga: Perang Dagang Memanas, Cina Siapkan Daftar Hitam Perusahaan Asing
Selain itu, organisasi asal Cina yang masuk dalam daftar hitam BIS AS adalah Beijing Automation Control Equipment Institute, Beijing Aeronautical Manufacturing Technology Research Institute, Beijing Power Machinery Institute, China Aerodynamics Research and Development Centre, dan China Electronic Technology Group Corp.
Konsekwensi dari masuknya produk Cina dan Rusia di daftar BIS, adalah lembaga atau individu yang produknya masuk daftar hitam harus mengajukan aplikasi lisensi dari BIS sebelum melakukan ekspor, re-ekspor atau transfer item yang akan didagangkan.
Distributor komponen hi-tech yang juga masuk dalam daftar hitam AS antara lain Tenco Technology Vo, Avin Electronics Techonology, dan Multi-Mart Electronics Techonology.
Baca juga: Cina Naikkan Tarif Impor dari Amerika, Retaliasi Perang Dagang
Aplikasi untuk lisensi akan tunduk pada kebijakan peninjauan "diduga ditolak". Itu artinya dalam banyak kasus terjadi penolakan.
Institusi pendidikan Cina yang masuk dalam daftar hitam AS antara lain Beijing University of Aeronautics and Astronautics, Sun Yat-sen University, the National University of Defence Technology, Northwestern Polytechnical University, Sichuan University, dan the University of Electronic Science and Technology.
Sejumlah perusahaan provider sistem pemantauan Cina juga masuk dalam daftar hitam pemerintah AS, seperti Dahua Technology, Hikvision Digital Technology, Megvii, Meiya Pico dan iFlytek.