Entitas Dagang Rusia dan Cina Terbanyak Masuk Daftar Hitam AS

Minggu, 2 Juni 2019 11:25 WIB

Sejumlah calon pembeli pre-order smartphone Huawei P30 Series antri di depan gerai Huawei di Mal Taman Anggrek, Jakarta, Jumat, 12 April 2019. (Foto ANTARA)

TEMPO.CO, Jakarta - Entitas perdagangan Rusia dan Cina paling banyak masuk daftar hitam Biro Industri dan Keamanan atau BIS di bawah Kementerian Perdagangan Amerika Serikat.

Di dalam dokumen BIS setelah 281 halaman, sebanyak 141 entitas produk Cina masuk dalam daftar hitam perdagangan AS.

Baca juga: Pentagon Cemas Cina Akan Hentikan Ekspor Bahan Baku Senjata ke AS

Namun jumlah produk Rusia yang masuk daftar hitam perdagangan AS jauh lebih banyak, yakni 317 entitas.

Mengutip Asia One, 30 Mei 2019, daftar ini dapat ditinjau atau direvisi oleh BIS, seperti bulan lalu Huawei yang berkantor di Shenzhen masuk daftar hitam perdagangan AS, dan 68 entri dari non afiliasi AS pada 16 Mei lalu.

Advertising
Advertising

Entitas produk Cina yang masuk daftar hitam perdagangan AS kebanyakan berupa elektronik, penerbanan, semikonduktor, rekayasa, dan komponen hi-tech.

Baca juga: Perang Dagang Memanas, Cina Siapkan Daftar Hitam Perusahaan Asing

Selain itu, organisasi asal Cina yang masuk dalam daftar hitam BIS AS adalah Beijing Automation Control Equipment Institute, Beijing Aeronautical Manufacturing Technology Research Institute, Beijing Power Machinery Institute, China Aerodynamics Research and Development Centre, dan China Electronic Technology Group Corp.

Konsekwensi dari masuknya produk Cina dan Rusia di daftar BIS, adalah lembaga atau individu yang produknya masuk daftar hitam harus mengajukan aplikasi lisensi dari BIS sebelum melakukan ekspor, re-ekspor atau transfer item yang akan didagangkan.

Distributor komponen hi-tech yang juga masuk dalam daftar hitam AS antara lain Tenco Technology Vo, Avin Electronics Techonology, dan Multi-Mart Electronics Techonology.

Baca juga: Cina Naikkan Tarif Impor dari Amerika, Retaliasi Perang Dagang

Aplikasi untuk lisensi akan tunduk pada kebijakan peninjauan "diduga ditolak". Itu artinya dalam banyak kasus terjadi penolakan.

Institusi pendidikan Cina yang masuk dalam daftar hitam AS antara lain Beijing University of Aeronautics and Astronautics, Sun Yat-sen University, the National University of Defence Technology, Northwestern Polytechnical University, Sichuan University, dan the University of Electronic Science and Technology.

Sejumlah perusahaan provider sistem pemantauan Cina juga masuk dalam daftar hitam pemerintah AS, seperti Dahua Technology, Hikvision Digital Technology, Megvii, Meiya Pico dan iFlytek.

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

3 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

4 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

8 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

10 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

11 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya