Trump Jelaskan Soal Laporan Pajak yang Muncul di Media

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 9 Mei 2019 11:45 WIB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berpidato State of the Union di hadapan sesi gabungan Kongres pada Selasa, 5 Februari 2019. Ketua Fraksi Partai Drmokrat, Nancy Pelosi, duduk di belakang Trump memperhatikan. Reuters

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membela diri pasca pemberitaan media massa terkait kerugian bisnis yang dideritanya senilai US$1.17 miliar atau sekitar Rp16.7 triliun.

Baca:

Kerugian bisnis pada 1985 dan 1994 itu membuatnya tidak membayar pajak penghasilan selama delapan tahun dari total sepuluh tahun periode.

“Anda selalu ingin menunjukkan kerugian untuk kepentingan pajak. Nyaris semua pengembang melakukannya dan sering menegosiasikan ulang dengan bank. Memang seperti itu,” kata Trump lewat cuitan di Twitter pada Rabu, 8 Mei 2019.

Advertising
Advertising

Laporan soal pajak Trump ini dilansir oleh New York Times dan dikutip Reuters pada Selasa, 7 Mei 2019. Trump dilaporkan memiliki bisnis inti yaitu kasino, hotel, dan gedung apartemen.

Baca:

Menurut Trump, dia diizinkan untuk melakukan penghapusan atau write-off untuk depresiasi aset dan kerugian non-moneter. Menurut dia, laporan New York Times itu berisi informasi sangat lama.

Partai Demokrat di Kongres AS telah mendesak Trump untuk menyerahkan laporan pembayaran pajak. Mereka juga menyelidiki kemungkinan Trump melakukan konflik kepentingan.

Namun, Menteri Keuangan Steven Mnuchin, menolak permintaan Kongres pada pekan ini sehingga menimbulkan pertarungan hukum.

Baca:

Selama ini, para kandidat Presiden AS selalu mengungkapkan laporan pajak selama masa kampanye Presiden. Namun, Trump menolak melakukannya pada kampanye 2016.

Dia juga masih memiliki bisnis meskipun, menurut dia, dua anak lelakinya yang mengelola saat ini.

Soal berita di NY Times ini, Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, yang berasal dari Partai Demokrat, mengatakan para anggota Dewan perlu mengkaji laporan pajak Trump seperti yang diizinkan oleh undang-undang.

Baca:

Bekas pengacara Trump, Michael Cohen, mengatakan kepada DPR pada Februari 2019 bahwa Trump menolak merilis laporan pajak pribadinya karena merasa khawatir bakal terkena audit dan penalti. Trump dan Cohen berpisah setelah bekas pengacaranya itu bekerja sama dengan biro penyelidik federal FBI soal bisnis Trump.

Menurut media Boston.com, laporan pajak Trump penting diketahui publik karena berisi informasi mengenai kegiatan usahanya, hubungan dengan kreditor asing, dan pemerintah. Laporan itu juga menunjukkan berapa nilai aset sebenarnya dan apakah Trump mendapat keuntungan dari undang-undang Pajak 2017.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

1 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

6 hari lalu

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

KPK masih melakukan penyelidikan terhadap KPP Madya Jakarta Timur Wahono Saputro untuk kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

7 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

7 hari lalu

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

Kejaksaan menetapkan mantan Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik Medan, Bambang Prabowo, sebagai tersangka korupsi.

Baca Selengkapnya

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

9 hari lalu

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

Senjata yang digunakan dalam serangan Israel terhadap Iran pada pekan lalu adalah rudal udara-ke-permukaan canggih buatan lokal bernama "The Rampage"

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

11 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

14 hari lalu

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

The New York Times menginstruksikan para jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza untuk membatasi penggunaan istilah genosida hingga pendudukan

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

19 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Intip Promo Lebaran Package Richeese Factory dan KFC Bucket Hampers

20 hari lalu

Intip Promo Lebaran Package Richeese Factory dan KFC Bucket Hampers

Dalam rangka semarak Lebaran, Richeese Factory mengeluarkan promo Lebaran Package, sedangkan KFC punya paket KFC Bucket Hampers.

Baca Selengkapnya