Bocah 9 Tahun Sumbang Rp 53 Ribu untuk Katedral Notre Dame

Senin, 29 April 2019 17:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Bukan hanya miliarder atau perusahaan yang menyumbang untuk restorasi Katedral Notre Dame, seorang gadis juga menyumbang beberapa euro agar Notre Dame bisa dibangun kembali.

Gadis asal Inggris berusia 9 tahun menyumbang 3,38 euro atau sekitar Rp 53 ribu, bagian kecil sumbangan yang terkumpul dengan total 850 juta euro (Rp 13,4 triliun). Sumbangan 3,38 euro beserta surat si gadis dikirim ke Fondation du Patrimoine, salah satu dari empat organisasi yang ditugaskan pemerintah Prancis untuk restorasi Notre Dame.

Baca: Korsleting dan Rokok Diduga Pemicu Katedral Notre Dame Terbakar

"Warga Prancis dan Paris tersayang. Namaku Caitlyn, dan aku berusia 9 tahun, tinggal di Inggris," tulis Caitlyn dalam suratnya, dikutip dari CNN, 29 April 2019.

"Aku mendengar tentang kebakaran Notre Dame di radio dan ingin membantu, aku tahu ini tidak banyak, tetapi setiap koin membantu. Mudah-mudahan Notre Dame tidak terlalu lama untuk dibangun. Terima kasih, Caitlyn."

Ayah Caitlyn, Simon Handley mengatakan, putrinya sangat sedih setelah mengetahui betapa tuanya Katedral.

"Dia merasa perlu melakukan sesuatu. Dia mengatakan tidak bisa memberikan ratusan atau ribuan (euro), tetapi ingin memberikan semampunya," katanya.

Handley mengatakan putrinya adalah gadis ceria yang peduli orang lain dan hewan.

Juru bicara Fondation du Patrimoine, Laurence Levy mengatakan, organisasinya telah menerima ribuan cek setiap hari.

"Seluruh tim kami telah dimobilisasi dan banyak sukarelawan datang untuk membantu kami, karena kami tidak terbiasa menerima gelombang sumbangan dalam waktu singkat dalam pekerjaan normal kami," katanya.

Warga Inggris menyumbang 300 poundsterling (Rp 5,5 juta) untuk pembangunan Katedral Notre Dame.[CNN]

Selain Caitlyn, Warga Inggris lainnya mengirim 300 pundsterling (Rp 5,5 juta) melalui pos.

"Tentu saja, ketika krisis ini berakhir, kami akan meluangkan waktu untuk menanggapi ribuan donor - ada 219.000 dari mereka hari ini."

Baca: Prancis Gelar Kompetisi Bangun Kembali Katedral Notre Dame

Caitlyn dan Warga Inggris yang mengirim amplop berisi enam uang kertas pecahan 50 poundsterling, bukanlah satu dua orang yang mengirim sumbangan ke yayasan.

Dua sumbangan Inggris ini adalah di antara ribuan dari luar negeri. Fondation du Patrimoine mengatakan pihaknya telah menerima 17.300 donasi senilai 1,6 juta euro (Rp 25,3 miliar) dari lebih dari 160 negara asing untuk pembangunan Katedral Notre Dame.

Berita terkait

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

2 hari lalu

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

Kincir angin Moulin Rouge telah berputar selama 135 tahun, dan yang pertama menyala saat pembukaan pada 1889

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

8 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

13 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

21 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

21 hari lalu

Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

Menurut sebuah studi, kota ini menempati urutan teratas sebagai kota terpopuler untuk melamar kekasih

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

21 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

22 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Jauhi Paris yang Ramai, Ini Destinasi Wisata Tersembunyi di Seine-Saint-Denis

22 hari lalu

Jauhi Paris yang Ramai, Ini Destinasi Wisata Tersembunyi di Seine-Saint-Denis

Berikut ini beberapa destinasi hidden-gem yang dapat ditemukan di Seine-Saint-Denis, Paris

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

26 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya