TEMPO.CO, Jakarta - Kompetisi membangun kembali Katedral Notre Dame akan digelar dan selama masa ini katedral akan ditutup lima hingga enam tahun ke depan.
Uskup Patrick Chauvet menyampaikan ini ketika dia berbicara dengan pemilik bisnis lokal dua hari setelah kebakaran yang membuat puncak menara setinggi 90 meter hangus.
"Bagian dari katedral menjadi sangat rentan oleh api," kata uskup, dikutip dari Sky News, 17 April 2019. Tetapi uskup tidak mengatakan bagian mana yang dia bicarakan.
Baca: Air France Beri Tiket Gratis untuk Tim Restorasi Notre Dame
Dia juga mengatakan tidak jelas bagaimana nasib 67 staf gereja di masa depan.
Seorang arsitek konservasi Prancis terkemuka telah meragukan janji Presiden Macron bahwa rekonstruksi akan selesai dalam lima tahun.
Asap mengepul saat api membakar puncak gereja Katedral Notre Dame di Paris, Prancis, 15 April 2019. Gereja Notre Dame adalah situs warisan dunia UNESCO, yang menjadi magnet para wisatawan dari berbagai belahan dunia. REUTERS/Benoit Tessier
Pierluigi Pericolo, yang membantu memulihkan basilika Saint-Donatien abad ke-19 Nantes, yang rusak parah akibat kebakaran pada tahun 2015, mengatakan "akan memakan waktu tidak kurang dari 15 tahun...ini adalah tugas mahabesar".
Diperlukan waktu antara dua hingga lima tahun hanya untuk memeriksa stabilitas katedral besar itu, kata Pericolo kepada majalah Inrocks.
Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe telah meluncurkan kompetisi untuk arsitek internasional untuk memulihkan puncak tengara Paris.
Baca: Pembangunan Gereja Notre-Dame de Paris Ditargetkan 5 Tahun
Phillipe, berbicara setelah pertemuan kabinet khusus yang berfokus pada rekonstruksi katedral, mengatakan kompetisi ini bertujuan untuk memberi Notre Dame menara yang disesuaikan dengan teknik dan tantangan zaman kita.
Tidak ada prediksi yang jelas tentang total biaya pekerjaan renovasi Katedral Notre Dame, tetapi lebih dari 1 miliar euro (Rp 15 triliun) dijanjikan untuk memperbaiki tengara Gotik yang ikonik, oleh para miliarder dan perusahaan internasional.