Perempuan Rusia yang Jatuh Cinta pada Militan ISIS Dibebaskan
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Minggu, 28 April 2019 07:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Rusia membebaskan mantan mahasiswi yang mencoba memasuki Suriah pada 2016 lalu. Perempuan yang diketahui bernama Varvara Karaulova, bebas setelah mendapat pembebasan bersyarat.
Dikutip dari channelnewsasia.com, Sabtu, 27 April 2019, Karaulova mencoba menyeberang ke Suriah saat usianya 21 tahun. Kasusnya mengejutkan publik Rusia dan menjadi pemberitaan media Negara Beruang Merah.
Di persidangan militer, Karaulova mengatakan upayanya untuk ke Suriah adalah sebuah kesalahan. Dia mencoba ke Suriah setelah jatuh cinta dengan seorang militan ISIS di sana.
Baca: 140 Tersangka Jaringan ISIS Beroperasi di Sri Lanka
Hakim memvonisnya 4,5 tahun penjara pada 2016 atas dakwaan percobaan memasuki wilayah Suriah dan berusaha berpartisipasi dalam sebuah organisasi terorisme. Karaulova berkeras menyatakan tidak bersalah karena tindakannya semata karena cinta pada seorang militan ISIS asal Rusia yang berperang di Suriah.
Dia berkenalan dengan militan tersebut lewat dunia maya saat dia masih remaja. Mereka lalu saling berkirim surat selama tiga tahun dan belum pernah kopi darat atau tatap muka.
Baca: Hamil 9 Bulan, Remaja ISIS Ingin Pulang ke Inggris
Pada 2014, laki-laki yang tidak dipublikasi identitasnya itu, mengatakan pada Karaulova kalau dia sudah berada di Suriah dan bergabung dengan ISIS, sebuah kelompok radikal yang bercokol di Suriah. Melihat kenyataan ini, Karaulova lalu menjadi mualaf dan mulai memakai jilbab.
Pada Mei 2015, Karaulova menghilang. Kedua orang tuanya lalu mengetahui kalau putri mereka sedang terbang ke Turki bersama perempuan lain dan akan menuju ke perbatasan Turki - Suriah. Karaulova akhirnya berhasil ditahan saat mencoba ke Suriah lewat Turki.
Ketika perbuatan nekad ini dilakukannya, Karaulova masih berstatus mahasiswi S1 jurusan filsafat di Universitas Negeri Moskow. Karaulova mengatakan saat dalam pelarian tersebut, dia berharap bisa bertemu laki-laki yang disukainya itu dan bergabung menjadi militan ISIS.
Pada April 2019, pengadilan memutus Karaulova tidak lagi sebuah ancaman bagi masyarakat sehingga bisa dibebaskan lebih awal. Dia bebas lebih cepat satu tahun 10 bulan dari jadwal yang seharusnya. Pada Sabtu, 27 April 2019, dia keluar dari penjara Vologda, yang terletak sekitar 450 kilometer dari ibu kota Moskow, Rusia.