Otoritas Sri Lanka Tangkap 13 Terduga Serangan Bom

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 22 April 2019 08:03 WIB

Petugas forensik memeriksa lokasi ledakan bom di dalam sebuah gereja di Negombo, Sri Lanka, Ahad, 21 April 2019. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Kolombo – Otoritas keamanan Sri Lanka mengatakan telah menahan 13 orang pasca ledakan bom yang menyasar empat hotel, tiga gereja, dan sebuah rumah.

Baca:

“Saya telah memberi instruksi agar langkah sangat tegas diambil terhadap orang-orang yang bertanggung-jawab atas konspirasi ini,” kata Presiden Maithripala Sirisena seperti dilansir Sri Lankan Daily Mirror di dikutip Sputnik News pada Ahad, 21 April 2019.

Sebelumnya, Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, mengatakan petugas keamanan telah menahan delapan orang terkait ledakan bom yang menyasar gereja dan hotel di negara itu.

Advertising
Advertising

Baca:

“Sejauh ini, nama-namanya masih orang lokal,” kata Wickremesinghe seperti dilansir Sputnik News pada Ahad, 21 April 2019.

PM mengatakan petugas akan menyelidiki apakah orang-orang yang ditangkap ini memiliki kaitan dengan kelompok di luar negeri. Dia juga telah menggelar rapat Dewan Keamanan Nasional dengan sejumlah pejabat bidang keamanan untuk meanngani masalah ini.

Televisi lokal Sri Lanka melaporkan jumlah orang yang ditahan pasca pengeboman pada hari Paskah kemarin meningkat menjadi 13 orang. Jumlah ini bertambah dari sebelumnya tujuh orang, seperti dilansir Menteri Reformasi Ekonomi Harsha De Silva.

Baca:

Stasiun televisi lokal News 1st melansir Wickremesinghe mengatakan pemerintah telah mendengar adanya kemungkinan serangan itu. Namun, tindakan pencegahan tidak dilakukan. Dia mengatakan akan menyelidiki soal ini.

Menteri Pertahanan Sri Lanka, Ruwan Wijewandena, mengatakan ini adalah serangan teroris.

Serangan bom ini menewaskan setidaknya 207 orang dan melukai sekitar 450 orang. Bom menyasar tiga gereja, empat hotel, dan sebuah rumah.

Ketiga hotel bintang lima yang jadi sasaran adalah Shangri-La Hotel, Cinnamon Grand Hotel dan Kingsbury Hotel di jantung kota Kolombo. Tiga gereja yang menjadi sasaran adalah Gereja St Anthony di Kolombo, Gereja St Sebastian di Negombo dan Gereja Zion di Batticaloa.

Baca:

Dua ledakan berikutnya terjadi di sebuah hotel kecil di dekat bonbin Dehiwala dan sebuah rumah di Mahwila Gardens. Tiga orang polisi tewas saat melakukan penggerebekan di rumah ini.

Salah satu hotel yang menjadi sasaran adalah Shangri-La di ibu kota Kolombo. Dua orang yang diduga pelaku pengeboman diketahui memesan kamar di sini menurut media Sri Lanka Daily Mirror.

Pelaku meledakkanbom di sebuah kafe dan koridor di hotel itu. Menurut para penyelidik, pelaku menggunakan bom C-4 atau bom plastik.

Menurut berita CNN News 18, yang dilansir News dari Australia, salah satu pelaku bom bunuh diri telah dikenali. Pelaku ini awalnya berencana menyerang kantor India High Commission di Kolombo, Sri Lanka, pada 4 April 2019.

Berita terkait

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

7 hari lalu

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

Jelajahi keajaiban Sri Lanka dari Sigiriya, Anuradhapura, Kandy, Ella, Galle, Mirissa, Nuwara Eliya, Yala

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

7 hari lalu

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

Kebijakan bebas visa untuk menarik jumlah wisatawan ke Sri Lanka

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

11 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

26 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

26 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

29 hari lalu

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

44 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

45 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

48 hari lalu

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

The Washington Post melaporkan Amerika Serikat telah mengizinkan pengiriman bom dan pesawat tempur senilai miliaran dolar ke Israel.

Baca Selengkapnya