Presiden Aljazair Bouteflika Mundur Setelah 20 Tahun Berkuasa
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Rabu, 3 April 2019 15:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika, akhirnya mengundurkan diri setelah 20 tahun berkuasa.
Bouteflika mengumumkan pengunduran dirinya pada Selasa, setelah demonstrasi besar-besaran oleh pemuda selama enam pekan dan didukung oleh militer.
Baca: Ratusan Ribu Orang Menuntut Presiden Aljazair Mundur
Reuters melaporkan, 3 April 2019, ratusan warga turun ke jalan-jalan ibu kota setelah pengumuman penguasa berusia 82 tahun tersebut, setelah protes menentang monopoli ekonomi oleh kronisme.
Sehari sebelumnya, Kepala Staf AD Aljazair Letnan Jenderal Ahmed Ged Salah meminta Bouteflika yang sakit-sakitan untuk mundur.
Bouteflika yang terlihat lemah tampil di TV pemerintah, mengenakan mantel musim dingin tradisional, menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada kepala dewan konstitusi.
Hadir pula Abdelkader Bensalah, ketua majelis tinggi parlemen, yang akan memerintah Aljazair selama 90 hari sampai pemilu digelar.
Baca: Presiden Aljazair Ditolak Ikut Pilpres Setelah 4 Kali Menjabat
"Saya telah mengambil langkah ini karena saya ingin mengakhiri pertengkaran saat ini," kata Bouteflika dalam surat yang dirilis di media pemerintah, menggunakan alat komunikasi utamanya sejak menderita stroke pada tahun 2013 dan jarang tampil di muka publik sejak itu.
Negara-negara Barat, yang beberapa di antaranya menuntut solusi damai, mengapresiasi pengunduran diri Abdelaziz Bouteflika, dan menghargai stabilitas Aljazair yang merupakan produsen minyak OPEC dan pemasok gas utama bagi Eropa dan sekutunya.