Pembunuh Jamal Khashoggi Diduga Terima Pelatihan di AS

Senin, 1 April 2019 16:00 WIB

Jasad wartawan Jamal Khashoggi, 59 tahun, diduga dimutilasi menjadi tiga bagian dan dimasukkan dalam sebuah koper sebelum di buang ke sumur. Sejumlah laporan menyebut, Khashoggi dibunuh dalam dua jam dan tubuhnya dibuang dalam sebuah kepanikan. Sumber: Image: X80001/mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa pembunuh Jamal Khashoggi diduga menerima pelatihan di Amerika Serikat. Laporan ini pertama kali diterbitkan di Washington Post, berdasarkan wawancara dari puluhan sumber anonim AS dan Arab Saudi, seperti dikutip dari Al Jazeera, 1 April 2019.

Menurut laporan tersebut beberapa anggota regu pembunuh menerima pelatihan dari Tier 1 Group, yang bermarkas di Arkansas.

Baca: Puluhan Negara Desak Arab Saudi Ungkap Pembunuh Jamal Khashoggi

Pelatihan mencakup kerja sama intelijen dan pertahanan antara Arab Saudi dan Amerika Serikat, yang mendapat izin di bawah Departemen Luar Negeri.

Namun sejak pembunuhan Jamal Khashoggi, pelatihan tidak dilanjutkan. Proyek yang bertujuan modernisasi dan menyediakan pelatihan bagi lembaga intelijen Saudi ditunda oleh Departemen Luar Negeri.

Advertising
Advertising

Baca: Kepolisian Turki Menduga Tubuh Jamal Khashoggi Dibakar di Oven

Proyek intelijen, yang dikembangkan oleh Culpeper National Security Solutions dengan bantuan dari beberapa mantan pejabat penting CIA, melibatkan Ahmed al-Assiri, wakil kepala intelijen Saudi yang sedang diselidiki oleh Arab Saudi atas dugaan keterlibatannya dalam pembunuhan Khashoggi.

15 anggota tim pembunuh jurnalis kawakan Arab Saudi, Jamal Khashoggi.[DAILY SABAH]

Menurut Washington Post, Tier 1 Group dan DynCorp dimiliki oleh afiliasi dari Cerberus Capital Management, sebuah grup investasi swasta di New York. Perusahaan tidak mengkonfirmasi atau menyangkal apakah salah satu dari 17 warga negara Saudi yang dijatuhi sanksi oleh AS sehubungan dengan pembunuhan Khashoggi, telah dilatih berdasarkan kontrak Tier 1.

Artikel itu mengatakan beberapa kemitraain ini sekarang ditangguhkan, dan masa depan hubungan antara AS dan Arab Saudi "ditunda", sambil menunggu jawaban dari Riyadh.

Baca: Terungkap, Percakapan MBS Berniat Tembak Mati Jamal Khashoggi

"Intinya adalah jika putra mahkota mengakui terlibat atas masalah ini dan menerima kesalahan atas tindakan pembunuhan yang dilakukan atas namanya, hubungannya dengan Amerika Serikat akan tetap terputus," tulis laporan tersebut.

Jamal Khashoggi, seorang kritikus Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS), memasuki gedung konsulat pada 2 Oktober 2018, untuk memperoleh dokumen yang diperlukan untuk pernikahannya. Dia terbunuh di dalam konsulat oleh tim operasi Saudi yang diduga telah direncanakan.

Hingga kini, tubuhnya belum ditemukan.

Baca: Ini Peran 15 Terduga Pembunuh Sadis Jamal Khashoggi

Pemerintah Arab Saudi telah mendakwa 11 tersangka yang tidak disebutkan namanya atas pembunuhan Khashoggi, termasuk lima orang yang menghadapi hukuman mati dengan tuduhan memerintahkan dan melakukan kejahatan.

Laporan CIA juga telah menyimpulkan bahwa Pangeran Mohammad bin Salman memerintahkan pembunuhan Jamal Khashoggi, namun para pejabat Arab Saudi menyangkal laporan tersebut.

Berita terkait

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

3 jam lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

6 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

12 jam lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

1 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

1 hari lalu

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima lawatan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah di Istana Wapres.

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

1 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Mengintip Liburan Mewah di Laut Merah ala Cristiano Ronaldo

2 hari lalu

Mengintip Liburan Mewah di Laut Merah ala Cristiano Ronaldo

Ronaldo memotret Laut Merah dan menandai kunjungannya ke The St. Regis Resort Red Sea, sebuah properti mewah yang menjadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

4 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya