Penjahat Perang Serbia-Bosnia Divonis Hukuman Seumur Hidup

Kamis, 21 Maret 2019 09:38 WIB

Radovan Karadzic.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta -Penjahat perang Bosnia-Serbia Radovan Karadzic dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas genosida Muslim Bosnia dalam Peran Balkan 1990-an.

Putusan hakim banding menguatkan vonis Karadzic atas pembantaian 8.000 pria dan anak-anak lelaki Muslim 1995 di Srebrenica pada 1995.

Seperti dikutip dari Reuters, 21 Maret 2019, panel hakim PBB memutuskan bahwa hukuman 40 tahun yang dijatuhkan pada persidangan terakhir terlalu ringan, mengingat besarnya kejahatan yang dilakukan.

Baca: Si 'Jagal', Penjahat Perang Bosnia Ditangkap

Para korban selamat bertepuk tangan setelah Hakim Ketua Vagn Joensen membaca kalimat vonis terakhir, yang tidak dapat diajukan banding.
Karadzic, yang berpendapat bahwa pengadilan PBB bias terhadapnya, berdiri dengan tenang.

Advertising
Advertising

"Hukuman itu sepatutnya diberikan karena kejahatan luar biasa yang menjadi tanggung jawab Karadzic dan partisipasi integralnya dalam kejahatan paling parah...yang dilakukan di seluruh area konflik di Bosnia," kata Joensen saat membaca keputusan panel.

Orang-orang yang selamat dari pembantaian Srebrenica Bosnia tahun 1995 berdoa bagi keluarga mereka, di pemakaman memorial di Potocari pada bulan Juli 2016 [www.rte.ie]

Pada saat naik banding, para jaksa penuntut meminta hukuman seumur hidup dan hukuman genosida kedua karena perannya dalam pembersihan etnis. Hakim menolak permintaan hukuman genosida kedua, tetapi menguatkan vonis atas semua kejahatan perang lainnya dan kejahatan terhadap tuduhan pelanggaran kemanusiaan termasuk penganiayaan dan pembunuhan.

"Saya sebagian puas tetapi rasa sesal tetap ada karena pengadilan Den Haag tidak bisa menghukumnya atas tuduhan genosida kedua, karena tekanan internasional melindungi kepentingan Serbia," kata Mirsad Duratovic, mantan tahanan Muslim Bosnia di salah satu penjara dari tiga pusat penahanan yang dikelola Serbia, di kota Prijedor barat laut selama perang.

Baca: Penjagal Bosnia Serbia Ajukan Banding, Ini Alasannya

Karadzic, 73 tahun, dihukum pada tahun 2016 karena genosida di Srebrenica. Ia juga dinyatakan bersalah atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan atas pengepungan Serbia selama 44 bulan di ibu kota Bosnia Sarajevo, yang meneror penduduk sipil, dan karena mengawasi kampanye pembersihan etnis yang mengusir warga Kroasia dan Muslim keluar dari wilayah Bosnia yang diklaim Serbia.

Berita terkait

Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

2 hari lalu

Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza telah memicu seruan kepala HAM PBB dan pihak lainnya untuk penyelidikan internasional.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

2 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

3 hari lalu

Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.

Baca Selengkapnya

Kepala Negara yang Ditangkap dan Diadili Mahkamah Pidana Internasional atau ICC, Berikutnya Netanyahu?

5 hari lalu

Kepala Negara yang Ditangkap dan Diadili Mahkamah Pidana Internasional atau ICC, Berikutnya Netanyahu?

PM Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan beberapa negara ke ICC atas genosida Gaza, Palestina. Berikut pemimpin dunia pernah diadili ICC?

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

6 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

10 hari lalu

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.

Baca Selengkapnya

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

12 hari lalu

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

The New York Times menginstruksikan para jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza untuk membatasi penggunaan istilah genosida hingga pendudukan

Baca Selengkapnya

Polisi Bubarkan Pertemuan Pro-Palestina di Jerman, Khawatirkan Ujaran Kebencian

15 hari lalu

Polisi Bubarkan Pertemuan Pro-Palestina di Jerman, Khawatirkan Ujaran Kebencian

Kongres pro-Palestina tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan apa yang mereka sebut sebagai "genosida" oleh Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

16 hari lalu

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

NET Hunter, kelompok peretas yang membobol Kementerian Keamanan Israel, mengatakan akan terus melakukan serangan cyber sampai perang Gaza berhenti.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tuntutan PNS Jerman, Israel Tarik Pasukan, Israel Bersiap Hadapi Balasan Iran

19 hari lalu

Top 3 Dunia: Tuntutan PNS Jerman, Israel Tarik Pasukan, Israel Bersiap Hadapi Balasan Iran

Berita-berita tentang Israel mendominasi Top 3 Dunia, di antaranya soal pasokan senjata Jerman ke Israel.

Baca Selengkapnya